Referensimaluku.id.Ambon –– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku, mengajak anak muda Maluku menangkal berita hoaks Pemilu di rana sosial media (Sosmed)
Untuk menangkal berita hoaks anak muda harus melakukan kajian terhadap dugaan pelanggaran disinformasi (Hoaks) Pemilu di rana sosial media (Sosmed) yaitu perlu identifikasi identitas akun penyebabnya, identifikasi kebenaran informasi, ukur dampak yang mungkin timbul dari disinformasi, uraian kejadian waktu, dan bukti berupa foto atau cuplikan, ujar anggota Bawaslu Maluku, Daim Baco Rahawarin kepada Referensimaluku.id, di Aula Gedung SMK Muhammadiyah Wara Ambon, Rabu (10/5/2023).
Rahawarin mengungkapkan, pada Pemilu 2019 ada berita hoaks yang beredar di whatssap, Facebook, IG, Twitter, KPU dan Bawaslu sudah di ceting memenangkan kandidat si A dan si B pada hal penyelenggara Pemilu itu punya Infrastruktur pengawasan itu sampai di tingkat TPS, mana mungkin penyelenggara KPU dan Bawaslu itu sudah di ceting sedimikian untuk memenangkan kandidat tertentu dan itu adalah informasi hoaks yang sering terjadi pada momentum politik baik Pemilu dan Pilkada, ungkapnya.
“Jadi kalau ada informasi hoaks maka tolong sampaikan kepada Bawaslu. Anak – anak muda Maluku punya tanggung jawab moril untuk menyampaikan kepada Gagumdu Bawaslu”.
Rahawarin katakan, di Bawaslu punya media sosial yang tentunya setiap saat akan melakukan pengawasan krosial terutama berita-berita yang mengandung unsur hoaks yang tentunya akan berubah mindset cara berpikir orang dan kemudian itu memecah belah kita dan itu memprovokasi kita dan Bawaslu sangat menekan itu sikap idukasi – idukasi politik kepada masyarakat sehingga melakukan inovasi politik kepada masyarakat terutama membangun informasi-informasi, maka tentu kita memerlukan edukasi terhadap media sosial
Komunitas digital pengawasan partisipatif untuk mengantisipasi itu beberapa bulan lalu Bawaslu telah melonceng Jarimu Awasi Pemilu yang di hadiri oleh OKP, Ormas dan para pemerhati Pemilu. Bawaslu melakukan ini supaya masyarakat harus di lakukan idukasi turut mengantisipasi dan turut memberikan idukasi kepada masyarakat.
“Komunitas digital ini di lakukan untuk bagaimana kita mengajak masyarakat, adik -adik terutama adik – adik yang masih kuliah semester I dan sampai ini yang sangat rentang disusupi oleh kepentingan – kepentingan kelompok tertentu sehingga turut juga melakukan penyebar informasi hoaks, maka sebelum share kita saring terlebih dahulu”, tutup Rahawarin. (RM-04)
Discussion about this post