Oleh: Ridwan Karim, SH (Tokoh Pemuda Maluku Tengah)
Referensi Maluku.id,- Masohi adalah Gotong-royong dan Gotong-royong adalah bekerja sama, semua itu sudah tergambarkan dalam cita-cita budi luhur bangsa tanpa melihat adanya perbedaan ras atau golongan, dan semua itu founding fathers Bung Karno lakukan agar semua orang tau bahwa Masohi adalah Kota Pancasila-Nya Indonesia bukan Jendela Indonesia Timur.
Seperti lahirnya Sumpah Pemuda adalah dari hasil rapat para pemuda yakni pada Kongres Pemuda Kedua tanggal 28 Oktober 1928. Kala itu, para pemuda menyelenggarakan rapat atau kongres pemuda yang diusulkan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yakni organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Samahalnya ketika kita membangun Kota Masohi, yang dulunya adalah sebuah daratan nama kini telah menjadi Kota Metropolis di Pulau Seram Maluku. Karena dengan semangat keGotoroyongan Pemuda itulah hingga Kota Masohi terbentuk di atas lahan seluas 600 Hektare. Dengan dasar pendirian Kota Masohi sebenarnya untuk bagaimana mematikan perjuangan RMS yang di pimpin oleh kawan seperjuangan Bung Karno yakni Christiaan Robbert Steven Soumokildi Daratan Seram Selatan.
Namun peristiwa tersebut tidak pernah di ceritakan dalam manuskrip Sejarah Pembentukan Kota Masohi, karena dalam catatan sejarah pembentukan Kota Masohi ada yang hilang seperti para pekerja yang di datangkan dari Buton, Kei, Flores dan Bugis Selayar. Daerah persinggahan pertama mereka adalah Daerah Kampung Kodok, kemudian mereka membuat perkampungan Lesane, Letwaru dan Kampung Timur.
Manuskrip Sejarah Pembentukan Kota Masohi harus segera di bacakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah pada 3 November 1957 – 3 November 2022, karena Masyarakat Buton yang mendiami Kelurahan Lesane, dan juga masyarakat Kei, Flores dan Bugis Selayar juga merupakan bagian dari sejarah pembentukan Kota Masohi.
Discussion about this post