Referensimaluku.id.Ambon- Berdasarkan tagline berita yang dipublikasi melalui salah satu media online pada 22 Agustus 2022 dengan judul Pesiwarissa minta PAW Pattipeilohy dan Dadiara dari anggota DPRD dipercepat, memantik tanggapan minor masyarakat.
Dalam tagline berita tersebut Pesiwarissa yang saat ini menjabat ketua bidang organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK) DPP PKP Maluku mengatakan penyebab PAW tersebut adalah karena kedua kader tersebut dinilai tidak memberikan kontribusi untuk mengembangkan PKP Maluku.
Pesiwarissa juga mendesak Dewan Pimpinan Nasional DPN PKP segera mempercepat PAW anggota DPRD yang salah satunya Alex Dadiara yang juga anggota DPRD Kabupaten MBD.
“Sebagai pemuda Maluku Barat Daya, yang juga Putra Asli Dapil 1 (Kisar) Dapil tempat seorang Alex Dadiara dilahirkan menjadi anggota DPRD MBD dari Partai PKPI, perlu saya utarakan jika terkait isu PAW dari PKP Maluku yang sudah dipublikasikan di publik dan di baca semua kalangan di mana saya kemudian melihat ada ketidakcakapan penilaian kinerja terhadap seorang Alex Dadiara di kursi DPRD dari Partai PKPI Maluku. Pasalnya, kinerja seorang Alex Dadiara sangat kami dambakan sebagai masyarakat. Mengapa? Sebab, masyarakat MBD saat ini harus bergembira dan berterima kasih atas perjuangan Beliau yang bersama teman” DPRD di tim Bappingperda dalam menggagas 10 Perda yang sangat penting bagi masyarakat MBD,” ungkap salah satu komponen pemuda MBD Jordan Samloy kepada media online ini di Ambon, Kamis (15/8/2022). Samloy merincikan beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang telah digagas Dadiara dan kawan-kawan di DPRD Kabupaten MBD, di antaranya Perda Pelegalan Sopi di wilayah MBD dan Status Desa Adat di wilayah Kabupaten MBD. “Sayang sekali jika potensi dan kinerja yang Beliau (Alex Dadiara) miliki dan lakukan selama ini harus berakhir dengan PAW Partai karena dinilai tidak berkontribusi di Partai. Padahal, MBD terlebih dapil 1 masih membutuhkan seorang Alex Dadiara dalam menyampaikan dan mengawal aspirasi masyarakatnya. Apalagi s Alex Dadiara sangat aktif dan berperan penting dalam membawa kegelisahan masyarakat terlebih masyarakat dapil 1 MBD”. “Sayang sekali jika kader yang punya kualitas dan kinerja yang sebagus ini harus diPAWkan dari PKPI. Saya tidak masuk dalam urusan internal partai, itu haknya mereka di partai. Yang saya sesali sebagai masyarakat adalah potensi dan kualitas Bapak Alex Dadiara tidak dilihat oleh partai. Lagian, belum tentu di pileg 2024 PKPI mampu mencetak 1 kursi DPRD MBD lagi dari Dapil 1 kalau Pak Alex Dadiara diPAWkan dari kursi DPRD”.
“Kemudian, ada dugaan bahwa PAW terjadi juga karena kedekatan Pak Alex dan Bupati MBD (Benjamin Thomas Noach) karena kepentingan 2024. Saya kemudian bertanya dalam diri saya, bukankah PKPI kemarin mendukung pasangan BTN-ARI sehingga beliau harus membangun komunikasi yang lebih intens dengan pemerintah daerah MBD ?? (Semoga isunya tidak benar).
Sebagai masyarakat dari kalangan pemuda, saya mengajak basudara semua untuk mari sama2 kita kawal DPRD yang punya kualitas dan kinerjanya baik namun karena kepentingan segelintir orang, harus di PAW kan dari kursi DPRD.
Kalimat terakhir saya, mungkin nama DPR sudah menjadi citra buruk masyarakat. Namun percayalah, masih ada orang baik yang punya moral melakukan yang terbaik untuk masyarakatnya,” tutup Samloy. (RM-07)
Discussion about this post