Referensimaluku.id.Ambon-Warga Jemaat Gereja Protestan Maluku Pancaran Kasih Gunung Nona Klasis GPM Pulau Ambon kini kian resah dan selanjutnya mempertanyakan sejauh mana kelanjutan penanganan hasil investigasi Tim Investigasi yang dikoordinir Alvian Sapulette dan kawan-kawan terkait dugaan penggelapan Rp 417 juta dana jemaat setempat oleh oknum-oknum tertentu. “Ini uang jemaat yang dirampas dan jumlahnya ratusan juta rupiah. Jumlah ini bukan main-main. Bayangkan uang jemaat sebesar itu dirampas atau boleh disebut digelapkan oknum-oknum tertentu tanpa pengawasan pimpinan dan karena itu mesti ada efek jera, sebab apapun alibinya ini uang jemaat loh,” kecam salah satu warga GPM Pancaran Kasih Herman Siamiloy kepada referensimaluku.id di Ambon, Kamis (11/8/2022).
Menurut Herman uang jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona sebesar puluhan ribu rupiah saja patut dipertanggungjawabkan dalam setiap perhelatan persidangan jemaat, apalagi uang jemaat dalam jumlah ratusan juta rupiah. “Jangan sekali-kali menganggap ini kejadian biasa, sebab kasus serupa yang pernah terjadi di Klasis GPM Ambon Timur di mana raibnya miliaran rupiah uang gereja tanpa efek jera bisa terjadi juga di Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona. Warga GPM justru akan menggugah kalau di tingkat sinode saja sudah begitu apalagi di tingkat Klasis dan jemaat. Jadi, tim investigasi dan majelis jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona harus transparan ke jemaat mengenai kasus ini.
Jangan ditutup-tutupi. Prinsipnya kita tidak ingin kasus ini tiba-tiba hilang begitu saja tanpa penanganan serius hanya karena ada pengampunan bagi pelaku, sementara di sisi lain melukai hati jemaat,” tegas pegiat anti korupsi Maluku itu. Herman menyarankan pentingnya reformasi akhlak bagi pemimpin, perangkat pelayanan dan pengelola anggaran jemaat, sehingga kasus Klasis GPM Ambon Timur tak merembes ke tingkat jemaat-jemaat seperti yang kini dialami jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona, Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, “Sudah saatnya dilakukan reformasi akhlak di GPM,” tekannya. Sementara itu Ketua Tim Advokasi Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona, Rony Samloy mengaku prihatin dengan persoalan dugaan raibnya ratusan juta uang jemaat GPM setempat.
“Yang pasti saya prihatin dengan kasus ini. Ini bagian dari lemahnya pengawasan di tingkat jemaat,” paparnya. Rony menyesalkan mengapa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam investigasi kasus ini. “Saya hanya dengar desas-desus di jemaat, tapi untuk diundang untuk membahas atau mengetahui langsung kasus ini dari majelis atau dari tim investigasi tidak pernah,” ungkapnya.
Rony menegaskan pihaknya siap mendampingi tim investigasi jika kasus ini diproses lebih lanjut ke ranah penegakkan hukum. “Saya siap dampingi tim investigasi jika diminta untuk diproses lebih lanjut,” pungkasnya. (RM-05/RM-03)
Discussion about this post