Referensimaluku.id.Ambon –-Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila dan juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, hadir dalam acara Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila Provinsi Maluku.
Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila yang berlansung di Hotel Santika Batu Merah Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Gubernur Maluku sekaligus membuka acara Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila, hadir juga Pangdam Pattimura, Lantamal IX Halong, Polda Maluku dan para pengurus Pemuda Pancasila se-Provinsi Maluku.
Dalam sambutan Wakil Ketua MPN Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa, Pemuda Pancasila Maluku harus terus menerus berkoordinasi, konslidasi selesai Muswil ini harus di lakukan Muscab -muscab di 11 Kabupaten Kota di Maluku, sehingga Pemuda Pancasila berkonslidasi dengan baik agar kita menghadapi berbagai agenda Nasional kedepan yakni agenda Politik mulai 2023, ucap Bambang Soesatyo.
Tensi Politik sudah mulai naik sehingga di harapkan kita sebagai Kader Pemuda Pancasila berwaspada dan menjaga wilayah kita masing-masing agar tidak ada ancaman dan gangguan terhadap keamana di wilayah kita masing-masing dan membantu penegak hukum, membantu Kepolisian, dan membantu Gubernur Maluku agar Pemilu berjalan dengan tertib, aman, adil, dan jujur itu tujuannya, imbuhnya.
Dengan konslidasi maka kita harus siap juga memenangkan dan perjuangkan kader – kader kita di manapun berada mau merah kuning, biru, hijau, kita harus perjuangkan kader -kader kita khususnya di Partai Politik. Yang penting apapun Partainya tugas kita adalah menjaga Pancasila dari ancaman dan gangguan, ujar Bambang Soesatyo.
Lebih Lanjut, bambang Soesatyo, Ketua terpilih kita minta untuk mendata anggota – anggota Pemuda Pancasila berapa siapa saja yang di PDIP, Golkar, PAN, PKB, Demokrat, PKS, dan seterusnya, jelasnya.
Menurut bambang Soesatyo, kader Pemuda Pancasila Ini harus terdata gunanya untuk menghindari konflik yang terjadi antara kita sesama Pemuda Pancasila, tapi saya yakin dan percaya di bawah kepemimpinan Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Pemuda Pancasila yang baru terpilih mampu untuk menjaga kesanambungan, menjaga keamanan dan menjaga tidak terjadi bergeseran di antara kita yang bersaudara, ujarnya.
Kita yang hadir di sini cukup patut dan bangga bahwa sejak pertama kali di dirikan Pemuda Pancasila pada tahun 1959. Pemuda Pancasila telah mampu melewati dinamika sejarah dengan berbagai komplitasnya.
Merujuk pada tema penyelenggara Muswil kali ini yaitu “Indonesia tanah air beta, beta Pancasila, dan Pancasila itu beta”, mengamanatkan keteguhan sikap dan tanggungjawab kita sebagai pembela tanah air. Tema ini cukup berhadapan dengan kondisi kita hari ini, jelasnya.
Ucapan beta Pancasila, Pancasila itu beta tentunya tidak di maksudkan dan untuk membangun sekat dan batasan – batasan ego sektoral karena faktanya Pemuda Pancasila tidak pernah menjadi salah satu rezim Pemerintahaan atau salah satu etnitas kelembagaan, kita milik semua, kita tidak kemana – mana tapi kita ada di mana – mana.
Beta Pancasila, Pancasila itu beta tidak pernah di maksudkan untuk di maknai inklusif menurut pemahaman, penapsiran, manifestasi dan Implementasi masing-masing individu nilai – nilai Pancasila tidak pernah menjadi hak prgratif satu pihak.
Beta Pancasila dan Pancasila itu beta adalah bentuk penegasan bahwa Pancasila senantiasa menjadi jiwa bangsa dan rujukan dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Dengan demikian nilai – nilai luhur Pancasila telah bercermin setiap sikap prilaku dan tindakan tiap individu.
Sementara lagi kita masuk Pemilu Pilkada serentak tahun 2024. Sejarah mencatat dari beberapa kali penyelenggaran Pemilu selalu menyesahkan presidu soal belum tuntas, residu persoalan yang belum tuntas salah satunya adalah polarisasi rakyat pada kutuk – kutuk berseberangan bahkan berpotensi pemacu konflik horizontal.
Dalam proses ini individu harus mampu transformasikan diri menjadi cermin nilai – nilai luhur Pancasila. Kita pernah menyasikan presidu Pemilu yang membela mulai dari keluarga, kampung, pemilih A antipati dengan pemilih B, nah Harapan saya Mari kita merajut jangan sampai Pemilu yang harus kita maknai jadi Pemilu yang meringinskan bagi kita semua.
“Tugas kita hari ini adalah hanya menjaga, pemilihara apa yang telah di perjuangkan oleh pendiri bangsa, tidak sulit dan bagai mana kita mampu mewariskan kepada anak cucu nanti dalam keadaan yang lebih baik. Pejuang – pejuang kita, para pahlawan – pahlawan kita dan pendiri bangsa ini berjuang dengan keringat darah air mata, karena itu kirahnya kita menjaga dan meneruskan, berdosa rasanya kita memecah belahnya dengan berbagai kelakuan dan berbagai keinginan yang berlebihan memacahkan bangsa ini menjadi terbelah – belah bingkai negara kesatauan Republik Indonesia”, tutup bambang Soesatyo. (RM-04)
Discussion about this post