Referensimaluku.id.Ambon — Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengaku prihatin terhadap keterbatasan pembangunan sarana jalan yang menghubungkan Ibu kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, ke desa Wowonda, Kecamatan Wertamrian, yang bila ditempuh berkendara memakan waktu 15 menit, namun justru faktanya jalan penghubung rusak parah tanpa dipedulikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Sarana jalan penghubung tersebut nyaris kurang mendapat perhatian Pemkab KT, termasuk lembaga legislatif. Pasalnya, sejak beberapa dasawarsa Desa Wowonda, Kecamatan Wertamrian, tidak memiliki keterwakilan di lembaga legislatif. Bukan lagi menjadi rahasia umum di mana sama sekali tidak ada anak-anak Wowonda yg berada di Parlemen.
Wacana Yermias muncul ketika diskusi panel bertajuk “Mau dibawa ke mana suara pemilih Desa Wowonda pada Pemilu 2024” mendatang yang dipandu Paulus Laiyan di Balai Desa Wowonda, KKT, Minggu (19/6/2022. Politisi asal Kisar, Maluku Barat Daya itu mengaku sudah saatnya masyarakat Wowonda bersatu untuk mengantarkan putra putri terbaik mereka pada Pemilu legislatif 2024 mendatang. “Pasalnya, ada potensi besar yg ada di desa Wowonda, misalnya jumlah pemilih saat ini mencapai 1323 Pemilih,” ujar Anos Yermias yang juga Politisi Golkar itu melalui rilisnya yang diterima, Referensimaluku.id, Senin (20/6/2022).
Anos menyatakan kalau saja masyarakat Wowonda kompak dan komitmen maka bisa saja Wowonda meraih 2 kursi di parlemen. “Sepanjang masyarakat desa ini bisa bersatu dan satu komando melalui pemerintah desa,tokoh adat dan semua unsur yang ada di desa Wowonda ini, maka 2 kursi di parlemen harga mati bagi Wowonda.
Wowonda sejak dulu terkenal telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar disertai jumlah penduduk yang hampir mendekat 3 ribu jiwa itu,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wowonda, Linus Fenanlampir memiliki komitmen yang sama seperti yang disampaikan pemrakarsa diskusi panel Paulus Laiyan yang sama-sama berharap pada 2024 merupakan tahun emas di mana sudah saatnya Wowonda harus menentukan bakal calon yang memiliki kemampuan, kapabilitas bahkan telah memiliki elektabilitas di masyarakat untuk duduk di kursi legislatif.
Diskusi panel yang dilaksanakan di Balai Desa Wowonda itu juga menjadi panel pertama bagi mantan Ketua KPUD Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Dominikus Torimtubun yang juga berharap sudah saatnya Wowonda bersatu untuk menjatuhkan pilihan bagi putra- putri terbaiknya pada pemilu legislatif mendatang.
Diskusi panel itu berlangsung Minggu (19/5) sejak pukul 16.00 WIT hingga pukul 19.00 WIT bertepatan ibadah gerejawi, dan kegiatan itu berjalan penuh dengan rasa kekeluargaan, tutupnya. (RM-04)
Discussion about this post