Referensimalukuid.Ambon- Proses pengerjaan Proyek Peningkatan Kualitas Struktur Jalan Desa Waisarisa menuju Desa Kaibobo, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tahun anggaran 2022 yang bersumber dari APBD-DAK sebesar Rp. 6.907.465.000 itu dikerjakan amburadul karena tak dibarengi pembangunan gorong-gorong dan drainase sehingga berpotensi merugikan keuangan negara.
Proyek ruas jalan sepanjang lebih kurang 8 kilometer yang dikerjakan CV. Tri Setya Novalina pimpinan Anwar Patty diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
“Hal ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas jalan, bisa saja berpotensi merugikan negara serta merugikan masyarakat setempat.
Untuk itu saya minta kepada penjabat Bupati SBB Andi Chandra As’aduddin untuk segera melakukan evaluasi kinerja kontraktor Anwar Patty sebab sejumlah item pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai rencana pengerjaan proyek,” desak tokoh muda Kaibobo Mario Kakisina kepada referensimalukuid di Ambon, Sabtu (18/6/2022).
“Seharusnya perekat atau aspal kemudian disusun Batu 5/7 dilanjutkan perekat atau aspal, dan 2/3 kemudian perekat atau aspal lanjut 1/2, tapi ternyata yang terjadi di lapangan, batu 5/7 digabungkan jadi satu dengan 2/3 tanpa perekat/aspal,” kritik Kakisina.
Dia mengatakan dari hasil pengamatan di lapangan, ternyata batu 2/3 yang dipakai bukanlah batu hasil pecahan pengrajin batu, akan tetapi batu ukuran 2/3 kerikil hasil tapisan atau blanding sendiri oleh para pekerja itu merupakan hasil kerja tidak berkualitas yang ditunjukan penanggung jawab proyek tersebut di lapangan.
“Hari Kamis (15/6/2022) kemarin hujan baru satu hari saja proses pekerjaan jalan itu sudah hancur. Ini menujukan kualitas pekerjaan yang buruk yang di ltitipkan oleh kontraktor terhadap kami masyarakat Kaibobo sebagai penguna jalan”.
“Kita butuh jalan yang berkualitas untuk proses kehidupan dan akses kita sebagai masyarakat Kaibobo itu penting dalam mendorong perekonomian masyarakat dan akses lainnya mengingat bulan depan ada beberapa agenda penting di desa saya yaitu MPP AMGPM dan peresmian gedung Gereja Kaibobo jadi harus kerja jalan itu baik-baik”.
Ulah kontraktor proyek ini, ungkap Kakisina, akan memengaruhi kualitas jalan.
Olehnya, ia berharap agar kontraktor Anwar Patty secepatnya dipanggil penjabat Bupati SBB dan diberi teguran agar tidak merugikan negara, dan kualitas jalan tersebut segera diperbaiki.
“Apalagi ruas jalan yang dibangun sejak tahun 2008 lalu ini sebelumnya juga bermasalah, dan diduga merugikan negara. Bahkan proyek ini sempat dilidik oleh Kejati Maluku saat era pemerintahan Bupati SBB Jacobus Puttilehalat. Sayangnya, terhenti dengan tidak adanya kepastian hukum,” keluh Kakisina. (RM-03/RM-04)
Discussion about this post