Referensimaluku.id.Ambon — Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Ambon kembali mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di halaman kompleks Persekolahan Dasar ex Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon.
Pencanangan BIAN secara nasional dilaksanakan sejak 18 Mei 2022. Sedangkan di Ambon baru dicanangkan pada 19 Mei 2022 di Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) dan sekolah – sekolah di Kota Ambon.
Berdasarkan data Diskes Kota Ambon, jumlah anak di Kota Ambon mencapai 57.496 anak dengan rincian balita 16.608 anak dan anak usia 5 – 12 tahun. Dari jumlah itu sekitar 40.888 anak yang belum mendapatkan imunisasi karena adanya pandemi covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak berjalan optimal.
Data beberapa tahun terakhir menunjukan di Kota Ambon terjadi penurunan cakupan imunisasi. Dampak dari penurunan cakupan imunisasi terjadi peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadi KLB Campak Rubella, dan difteri di beberapa wilayah termasuk Kota Ambon, yaitu di Negeri Hative Kecil.
Penjabat Wali Kota Ambon, Budewin Wattimena mengatakan imunisasi telah mampu mengeliminasi malaria di Kota Ambon. Ini berbeda dengan di Kota Tual dan sebagainya yang ternyata dalam 3 tahun terkhir ada kasus lokal yang terjadi. “Oleh karena itu mereka harus mengulang kembali selama 3 tahun lagi,” kata Wattimena kepada Referensimaluku.id,Sabtu (28/5/2022).
“Nah bersyukur di Kota Ambon di tahun ini dinilai telah memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat eleminasi malaria.
Campak Rubella untuk imunisasi atau vaksinasi ini meski kita lakukan secara baik kepada anak – anak. Secara periode ada waktu – waktu imunisasi yang telah ditentukan. Kalau kita punya anak dari usia berapa dia imunisasi apa, dan ini imunisasi tambahan yang dilakukan untuk mencegah penyakit – penyakit yang disegarkan oleh imunisasi termasuk campak dan rubela,” tandasnya.
“Kalau campak rubella ini bisa bikin untuk anak – anak yang di bawah usia untuk imunisasi, maka kita berharap anak – anak tidak terkena campak rubella dan akan hilang. Itu tujuan supaya anak – anak di Kota Ambon ini tetap tumbuh sehat tanpa terkena penyakit campak rubella tadi, sebagai akibat kita tidak melakukan imunisasi kepada mereka”, tutup Wattimena. (RM-04)
Discussion about this post