Referensimalukuid.Ambon-Menanggapi postingan salah satu netizen Isral Daubel di grup WhatsApp Gerakan Membangun Maluku Barat Daya (MBD) yang diposting pada beberapa hari lalu, sebagaimana dalam postingannya tertulis : “Mat malam Basudara samua. Beta adalah pendatang baru di group ini. Beta mohon pulau Dai janganlah dilihat sebagai suatu tempat pembuangan bagi para PNS dan tenaga kontrak, sebab kenyataannya beberapa tenaga kesehatan yangg di-SK-kan di Puskesmas Sinairusi beramai-ramai datang, tapi cuma sebentar saja lalu balik kanan dan kembali ke Tepa. Entah mengapa kami tidak tahu dan sekarang tidak ada satu pun tenaga kesehatan di PUSKESMAS Sinairusi,TERIMA KASIH”,
Salah satu pemuda Dai Beno Aktawalora angkat suara. “Setelah membaca postingan tersebut selaku anak Pulau Dai saya meminta kepala dinas kesehatan MBD segera menindak tegas anak buahnya yang menurut saya gagal dalam menjalankan amanah Undang-Undang bahwasannya seorang ASN wajib bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Ingat bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Kalau sudah diberikan tanggung jawab entah PNS atau sebagai tenaga kontrak, maka harus bekerja dengan sungguh-sungguh,” kata Aktawalora kepada Referensimalukuid via WA, Kamis (21/4/2022).
“Basudara harus tahu bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal pada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum”.
“Masyarakat sudah sampaikan lewat facebook artinya mereka sudah tidak tahan dengan kondisi yang terjadi selama ini. Artinya jika pemerintah daerah dalam hal ini Bupati MBD dan Kepala Dinas Kesehatan MBD terus berdiam maka perbuatan ini akan terus menerus dilakukan”.
“Bayangkan kalau ada orang sakit yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat, tapi tak satupun tenaga kesehatan di tempat apa jadinya,” papar Aktawalora.
Elemen pemuda Dai lainnya
Gusty Unulula menyarankan
Dinas Kesehatan MBD harus memperhatikan tenaga kesehatan yang berstatus kontrak, sebab mereka dibayar menggunakan APBD sehingga kalau kerja mereka tidak becus lebih bijak berhentikan saja. Pasalnya, masih banyak anak daerah yang siap mengabdi.
“Saya tegaskan kepada bapak kepala dinas kesehatan MBD yang terhormat, bahwa Pulau Dai merupakan sebuah pulau yang secera administrasi berada pada kecamatan Pulau-pulau Babar di Kabupaten MBD. Untuk itu, tidak ada alasan apapun untuk Pulau Dai tidak diperhatikan. Saya berharap asumsi bahwa Pulau Dai sebagai tempat pembuangan segera dihentikan dengan mencurahkan perhatikan yang maksimal untuk pulau ini. Sebab di MBD tidak ada anak tiri dan tidak ada anak emas, semuanya adalah anak kandung MBD. Dari ujung Ustutun di Pulau Lirang sampai ujung s
Serili di Pulau Masela kita memiliki hak yang sama dalam memperoleh pelayanan pemerintahan dalam bentuk apapun itu.Apa lagi pelayanan kesehatan,” tutup Unulula. (RM-04)
Discussion about this post