ReferensiMaluku.id,-Ambon-Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif diminta segera mencopot Kapolres Buru dari jabatannya. Sebab, sosok yang bersangkutan tidak pantas dipertahankan lagi dari jabatannya. Kebijakan yang diambil Kapolres terhadap penertiban tambang Emas di Gunung Botak di duga tembang pilih.
Mewakili masyarakat adat di Pulau Buru,Ricky Nurlatu mengatakan, jika memang perintah Kapolda Maluku untuk tutup tambang Emas di Gunung Botak, berarti semua oknum-oknum yang beraktifitas menggunakan ton, tromol dan rendaman untuk bahan mercun yang berbahaya harus ditentikan. Karena diduga mereka beraktifitas secara diam-diam dan dibiarkan Kapolres dan Kapolsek setempat di wilayah Gunung Botak.
Kata Ricky, fakta dilapangan saat ini ada aktifitas pengolahan emas ilegal yang dilakukan oknum tertentu dengan pemilik tromol dan rendaman di kawasan Gunung Botak. Padahal masyarakat adat yang mempunyai kolam emas dieksekusi secara keseluruhan.
“Bagi kami masyarakat adat, kalau mau dilakukan penertiban itu harus betul-betul, jangan Polres Buru melakukan pengecualian. Faktanya mereka yang melakukan operasi dengan tromol dan rendaman untuk olah emas sampai sekarang masih beroperasi. Diduga ada konspirasi terselubung dalam penertiban ini oleh Polisi,” ungkap Nurlatu, Kamis (21/4).
Alumni Fisip Unpatti Ambon ini mengaku, sepertinya ada aksi pembiaran dimainkan petugas tertentu di kawasan Tamang Emas Gunung Botak.
“Yang disesalkan para petugas saat mengeksekusi lobang emas masyarakat adat, mereka membubarkan warga dengan melepaskan gas Air mata. Sedangkan para pekerja di wilayah Enhoni dan Wamsait dibiarkan beroperasi. Ini ada apa,”kesalnya.
Nurlatu menambahkan, Kapolda Maluku diharapkan melihat persoalan ini, jika memang sudah ada keputusan untuk di tutup, harus ditutup semua aktifitas. Jangan membiarkan ada sekelompok orang yang terus beraktiftas.
“Kita minta Kapolda Maluku segera mengambil langkah terhadap persoalan ini, karena diduga Polres Buru sengaja membiarkan ada segelintir orang beraktifitas sedangkan rakyat kecil di usir dari lokasi tambang tersebut,” pungkas Nurlatu.
Sementara itu sumber di kawasan Gunung Botak yang dihubungi Media ini mengatakan, untuk penertiban oleh anggota Polisi di Kawasan Gunung Botak, harus butuh penambahakan personel polisi. Sebab, kawasan tersebut sangat luas.
“Kawasan di Gunung Botak memang luas, jadi kita sudah berupaya untuk tertibkan, namun para penambang ilegal itu masuk lewat jalur-jalur tikus,” jelas sumber itu menolak namanya diberitakan.
Sumber itu melanjutkan, seharusnya Kapolda Maluku dapat mengambil kebijakan untuk menambahan pasukan di Polres Buru, khusus di kawasan Gunung Botak.
“Kita berharap ada penambahan pasukan karena memang di Gunung Botak butuh kerja ekstra untuk menutup tambang tersebut,” tandas sumber itu. (RM-06)
Discussion about this post