Referensi Maluku
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
Youtube
Facebook
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
No Result
View All Result
Referensi Maluku
Home Opini

Idi Amin-dari Penjajah Kue Hingga Kursi Presiden

April 9, 2022
in Opini
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Email

Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA

Baca Juga

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

Dinamika Politik dan Lingkungan di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat: Mengapa Bahlil Lahadalia Menjadi Sasaran?

PRABOWONOMICS

Pemerhati Sosial, Ekonomi & Politik

 

Referensimaluku.id,-Ambon – Karier seorang figur populis, yang pernah menggeluti profesi awalnya dengan pekerjaan terendah, sampai sukses menjadi presiden, tidak hanya pernah digeluti oleh Ho Chi Minh (1945-1969) Presiden Republik Sosialis Vietnam, yang memulai karier awalnya sebagai seorang koki kapal uap. Begitu pula karier figur populis, yang pernah menggeluti profesi awalnya dengan pekerjaan terendah, sampai sukses menjadi presiden, tidak saja pernah dijalani Lech Wałęsa (1990-1995) Presiden Republik Polandia, yang memulai karier awalnya sebagai tukang listrik.

 

Namun, ternyata terdapat juga figur populis, yang menggeluti profesi awalnya dengan pekerjaan terendah, hingga sukses menjadi presiden. Dia tidak lain adalah Jenderal Idi Amin (1971-1979). Meskipun Idi Amin dikenal publik dunia sebagai seorang diktator tatakala berkuasa di negaranya Republik Uganda sebagai Presiden, dengan kemerosotan politik, ekonomi, hukum, dan hak asazi manusia. Tapi untuk sampai ke jabatan tinggi di negara penghasil kopi (coffe) terbesar di Afrika Timur itu, dia harus tertatih-tatih memulai karier awalnya dari bawa sebagai seorang penjajah kue, dan selanjutnya menjadi asisten koki tatkala memasuki resimen KAR(King’s African Rifles) bagian dari tentara koloni Inggris.

Nama lengkapnya adalah Idi Amin Dada Oumee, dia lahir di Koboko, Uganda, distrik Nil Barat terkecil di Uganda, negeri kecil yang subur di tepi Danau Victoria, mata air sungai Nil. Ayahnya Andreas Nyabire, dari Suku Kakwa, ibunya dari Suku Lugbara, dua suku yang bertetangga. Akan tetapi, begitu Idi Amin lahir, kedua orangtanya langsung berpisah, Idi Amin bukanlah nama aslinya, pada tahun 1910 ia menjadi mualaf dan mengganti namanya menjadi Idi Amin. Ibu Amin langsung memboyongnya ke koloni Suku Nubia di Lugazi kurang lebih 40 km dari Jinja, sebuah kota besar di tepi Danau Victoria, di mana banyak orang Nil Barat yang menjadi buruh perkebunan gula.

 

Idi Amin masuk sekolah Islam di Bombo pada tahun 1941. Idi Amin meninggalkan bangku sekolah setelah beberapa tahun kemudian dan melakukan pekerjaan serabutan sebelum akhirnya direkrut oleh dinas militer Inggris. Karier Idi Amin di dinas militer dimulai dari dapur. Ketika beranjak remaja sekitar tahun 1943-1949, Idi Amin masuk resimen KAR bagian dari tentara koloni Inggris sebagai asisten koki, setelah sebelumnya menjadi penjaja kue. Dalam Perang Dunia II (1939-1945) Idi Amin ditugaskan ke Burma. Kemudian ia ikut memadamkan pemberontakan pribumi Uganda yang berpangkat perwira.

 

David Martin dalam bukunya ‘General Amin’ mengatakan, “Amin itu jenis prajurit yang disukai oleh Perwira Inggris : bertubuh besar dan tidak berpendidikan. Menurut teori mereka, orang semacam ini lebih taat pada atasan dan lebih berani di medan pertempuran.” Yang jelas, Idi Amin secara fisik cukup bagus. Ia tidak hanya pemain rugby tetapi juara tinju kelas berat Uganda 1951-1960. Bisa dimengerti jika karier Idi Amin di kemiliteran cukup pesat, lebih-lebih karena ia akhirnya dekat dengan pusat kekuasaan pada masa itu, Perdana Menteri Uganda Milton Obote (1962-1966).

 

Dalam karirnya, meskipun Idi Amin diselamatkan oleh Perdana Menteri Obate untuk tidak diajukan ke pengadilan, dengan pertimbangan politik lantaran terjadinya pembantaian terhadap Suku Turkana di Kenya barat laut pada awal tahun 1962, yang dilakukan Idi Amin dengan ditemukannya mayat-mayat pada sejumlah kubur yang dangkal, tapi dia tidak mempedulikan jasa Obate tersebut, pasalnya Perdana Menteri Obate dikudeta Idi Amin. Hal ini terjadi tatkala Perdana Menteri Obate menghadiri konfrensi persemakmuran di Singapura, 25 Januari 1971. Obote akhirnya tidak bisa pulang ke Kampala, Uganda, tetapi ke Darussalam, ibu kota Republik Bersatu Tanzania, negara sahabatnya Presiden Julius Kambarage Nyerere (1964-1985).

 

Kudeta ini dilatarbelakangi perseteruan antara Idi Amin dan Perdana Menteri Obate, dimana Perdana Menteri Obate menduga Idi Amin menyelewengkan anggaran angkatan bersenjata. Idi Amin yang yakin bakal ditangkap Perdana Menteri Obote, lantas bergerak cepat dan melakukan kudeta saat Perdana Menteri Obate sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura. Persahabatan kedua petinggi Uganda ini lantas bubar, karena perbedaan kepentingan. Padahal

Sebelum Uganda merdeka, Idi Amin memang sudah berkawan dekat dengan Perdana Menteri Obote. Keduanya bekerja sama menyelundupkan emas, kayu, dan gading dari Kongo.

 

Dua hari kemudian, Idi Amin membebaskan lima puluh orang tahanan politik yang ditahan Obote tanpa alasan yang jelas sejak 1966. Ia juga melarang rapat umum dan kampanye politik. Pemilu dijanjikannya paling tidak lima tahun kemudian. Ironisnya, dia menyatakan zaman kekejaman sudah berakhir dan mengajak rakyatnya menuju zaman persahabatan tanpa permusuhan. Rupanya kebijakan Idi Amin itu, hanya ilusi politik semata dimana dicap sebagai Negara tanpa hukum.

 

Begitu setelah empat tahun berkuasa, Idi Amin telah mengubah kehidupan Uganda yang buruk. Dulu negeri Uganda pengekspor teh dan kopi, namun karena sistem administrasi dan transportasi yang buruk, ratusan karung kopi teronggok di gudang menunggu diekspor, semetara puluhan ribu ton diselundupkan ke Kenya. Uganda dulunya sebagai salah satu negeri tersubur di Afrika, kini hasil pertanian begitu langkanya sampai penduduk kota menanam tebu dan pisang. Sabun, gula, dan gandum diperlakukan seperti emas saking langkanya. Sementara di pedesaan hasil panen begitu melimpah, penduduk kota tidak dapat menikmati hasilnya.

 

Kekuasaan Idi Amin rupanya tidak awet pada beberapa periode pemerintahan selanjutnya, karena pada bulan April 1979, Amin berhasil digulingkan oleh tentara nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania. Sebelumnya Amin dengan bantuan Libya mencoba menyerang Kagera, provinsi utara Tanzania. Idi Amin akhirnya terbang mengungsi ke Libya yang kemudian meminta suaka ke Jeddah, Arab Saudi serta menetap di sana. Pengasingan Idi Amin di Jeddah, Arab Saudi menandai tamatnya karir politik penjaja kue ini untuk selamanya-lamanya.(Kompas, Wikipedia, 2018). (*)

ShareTweetSendSend

BERITATERKAIT

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

by admin
June 9, 2025
0

  REFMAL.ID,-AMBON -Seringkali kita menyederhanakan izin pertambangan sebagai...

Dinamika Politik dan Lingkungan di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat: Mengapa Bahlil Lahadalia Menjadi Sasaran?

Dinamika Politik dan Lingkungan di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat: Mengapa Bahlil Lahadalia Menjadi Sasaran?

by admin
June 8, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Isu tambang nikel di Raja Ampat, Papua...

PRABOWONOMICS

PRABOWONOMICS

by admin
June 2, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Mendahului narasi ini meminjam ungkapan Muhammad Yunus,...

Anak-Anak Perempuan di Pentas Politik Asia

Anak-Anak Perempuan di Pentas Politik Asia

by admin
May 31, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Bermula dari ungkapan MacKenzi Lee, seorang penulis...

Hitachi Dari Brand Hingga Joke

Hitachi Dari Brand Hingga Joke

by admin
May 30, 2025
0

REFMAL.ID, AMBON -Mendahuluinya mengutip suatu ungkapan kontemplatif bahwa,...

Dua Model Demokrasi Lawas Kita

Dua Model Demokrasi Lawas Kita

by admin
May 29, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang...

Next Post
Walikota Tual Diadukan ke Polda Maluku Atas Dugaan Penipuan dan Kejahatan Jabatan

Walikota Tual Diadukan ke Polda Maluku Atas Dugaan Penipuan dan Kejahatan Jabatan

Korupsi Pabrik Es DKP MBD: Kay Divonis 4 Tahun Penjara, Theodorus 1 Tahun dan Gommies 1 Tahun 10 Bulan Penjara.

Korupsi Dana Setkab SBB Rp. 8 Miliar Lebih, Mantan Sekkab SBB dan Empat Rekannya Dituntut Penjara Bervariasi

Discussion about this post

Popular Stories

  • Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima ABK Sabuk Nusantara 103 Babak Belur Dihajar Oknum TNI dan Brimob, Yermias Minta Danyon dan Dansat Bersikap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bawa Malut United ke Posisi 3 Liga I, Imran Nahumarury Justru Keluar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Kaka Sani Tawainella, Sampai “Baku Dapa” Glend Fredly Latuihamallo di Tengah Cahaya Sorgawi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Wakil Rakyat Maluku di Senayan Membisu dan “Omong Kosong”, Anggota DPR RI Asal Sulut Bantu Heins Songjanan Siap Dilantik Tamtama TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedomam Media Cyber

© 2022 referensimaluku.id

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI

© 2022 referensimaluku.id