Referensimaluku.id.Ambon –– Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, akhirnya memiliki kepala pemerintahan adat atau Raja. Rabeatinur Nurlette, keturunan Raja Abdul Wahid Nurlette, dikukuhkan secara adat sebagai Raja Batumerah. Prosesi pengukuhan adat dilakukan sederhana namun khidmat seusai dilaksanakan sholat subuh. Namun, sayangnya, pengukuhan Nurlette sempat diwarnai aksi protes sekelompok warga Batumerah dari marga Hatala.
Alhasil, ratusan personel-personel Kepolisian Resort Kota (Polresta) Ambon, dan Kodim 1504/Ambon, diterjunkan langsung mengamankan proses tersebut.
Wakil ketua panitia pengukuhan, Salim Tahalua mengungkapkan, pengukuhan Ina Latu Hatukau (Raja Negeri Batumerah) berjalan aman dan lancar sesuai agenda yang disiapkan dewan adat dan Saniri Negeri Batumerah.
“Patut kita syukuri bahwa meski ada sedikit hal-hal kecil, namun pengukuhan Ina Latu Hatukau berjalan dengan penuh khidmat, ” kata dia, kepada wartawan seusai pengukuhan itu, Rabu (30/3) pagi tadi.
Menurut Tahalua pengukuhan Ina Latu Hatukau merupakan kewenangan dewan adat dan Saniri Negeri Batumerah.
“Sudah dikukuhkan oleh dewan adat yang bergelar Ina Latu Tanah Barang. Pengukuhan ini juga telah mendapatkan restu Ketua Latupati Kota Ambon, “ungkapnya.
Mantan ketua Saniri Negeri Batumerah ini mengaku seusai proses pengukuhan adat itu, selanjutnya Saniri Negeri akan berupaya dan mendorong Pemerintah Kota Ambon segera melakukan pelantikkan secara Pemerintahan.
” Mekanisme adat telah kita laksanakan selanjutnya kita menunggu pelantikan secara Pemerintahan, sehingga Batumerah resmi memiliki raja atau memiliki tuan, mengingat Batumerah sendiri merupakan salah satu negeri adat di pusat Ibu Kota Provinsi Maluku, “tandasnya.
Tahalua mengimbau seluruh masyarakat Batumerah tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja merusak tatanan adat dan mengganggu situasi maupun keamanan di Batumerah.
” Mari kita sama-sama menjaga situasi dan kondisi keamanan yang ada. Baik di Batumerah, Kota Ambon, dan Maluku pada umumnya. Kita jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, “imbau Tahalua. (RM-04)
Discussion about this post