Referensimaluku.id. Ambon — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku tak berlebihan diplesetkan menjadi “Himpunan Pengusaha Minta-minta Indonesia” Maluku. Gegara HIPMI Maluku dan HIPMI kabupaten/kita strukturnya juga diduga diisi “pengusaha-pengusaha abal-abal”.
Pengusaha es batu, pengusaha media online timbul tenggelam, pengusaha pulsa, dan pengusaha kewel seluruhnya berjejer dalam struktur. Itu tampak di mana bukannya berkontribusi untuk daerah ini, justru pelantikan pengurus HIPMI Maluku periodesasi 2021 – 2024 di Swisbell Hotel Ambon, Selasa (8/3/2022) didukung dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku sebesar Rp.600 juta.
Pelantikan HIPMI Maluku ikut dihadiri Ketua Umum HIPMI Pusat, Mardani Maming. Lantaran kegiatan para pengusaha-pengusaha muda itu di biayai Pemprov Maluku memantik reaksi publik lokal.
Tapi ada informasi lain di mana Pemprov Maluku melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi (Setprov) Maluku mengucurkan dana sekitar Rp 268 juta ke HIPMI Maluku dengan dalil dana hibah.
Ini sangat ironis sebab secara nasional HIPMI diketahui adalah organisasinya para pengusaha – pengusaha yang mapan. Artinya, HIPMI tidak perlu bergantung pada dana hibah Pemerintah dan pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan apalagi hanya sebatas pelantikan pengurus HIPMI.
Di kesempatan lain Ketua HIPMI Maluku, Azis Tuny tak menampik tudingan publik soal HIPMI Maluku meminta bantuan dana hibah bagi pelantikan kepengurusannya. “Banyak juga organisasi-organisasi lain, baik Pemuda, Ormas, Paguyuban, Asosiasi, bahkan sampai Partai Politik juga dapat dana hibah dari Pemprov Maluku, “ujar Tuny kepada Referensimaluku.id via Whatssap, Sabtu(12/3/2022).
Kata Tuny bukan baru sekarang, di zaman Pak Said Assagaf jadi Gubernur juga HIPMI pernah dapat hibah yang dananya lebih besar dari sekarang. Selain itu kata Tuny organisasi dan asosiasi pengusaha lain juga dapat hibah dari Pemda, Partai Politik juga. Kenapa HIPMI dipersoalkan. Yang penting bisa dipertangunggjawabkan pengunaannya.
Pada masa Pak Bib (Said Assagaf), HIPMI Maluku pernah dapat dana hibah Rp.500 juta untuk kegiatan “Wonderful and Amazing Banda”. Kenapa saat itu seng ada yang dipersoalakan.
Bantuan dana hibah untuk pelantikan HIPMI Maluku itu cuma sebesar Rp 200 juta bukan Rp 268 juta,” tampik Tuny. (RM-04/RM-05/RM-03/RM-07)
Discussion about this post