Referensimaluku.id.Ambon-Pembagian doorprize (undian berhadiah) Bank Nasional Indonesia (BNI) menjadi sajian penutup seluruh rangkain persidangan ke-44 Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Wayame di gedung Gereja Pniel Wayame, Minggu (6/2/2022) sekira pukul 21.00 WIT.
Pimpinan Cabang BNI Ambon, Friedson WN Kongkoli menyebutkan pembagian doorprize dalam acara persidangan ke-44 Jemaat GPM Wayame dilakukan dalam rangkaian mendekatkan Bank kepada warga gereja sesuai metode persidangan jemaat GPM Wayame yang menggabungkan Persidangan Digitalisasi dan Kearifan Lokal.
“Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Alias transaksi digital,” kata Kongkoli.
Dia menyatakan BNI sebagai salah satu Bank BUMN menjadi pilar utama mengkampanyekan program QRIS dan QR Code pada masyarakat secara umum dan media persidangan ke-44 Jemaat GPM Wayame termasuk salah satu di dalamnya.
“Kehadiran BNI dalam acara ini adalah salah satu rangkaian untuk lebih mendekatkan diri ke komunitas Gereja sekaligus akan menawarkan solusi digital bagi layanan keuangan jemaat dalam mendukung transaksi cashless menggunakan QR Code dan pencatatan digital lainnya seperti cash manajemen bagi organisasi gereja,” urainya lagi.
Ke depannya, masih dikatakan Kongkoli, BNI siap membekap (back up) Jemaat GPM Wayame bahkan Jemaat-Jemaat lainnya di lingkup GPM untuk menggunakan pencatatan digital lainnya seperti cash manajemen bagi organisasi gereja.
“Kami (BNI) bisa hadirkan teman-teman jika ada kesempatan untuk presentasi. Dan semoga BNI bisa jadi pilihan untuk penggunaan QRIS GPM Wayame,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Sidang ke-44 Jemaat GPM Wayame, Levi Kariuw menyebutkan apa yang dikemukakan Kepala Cabang BNI Ambon itu sejalan dengan metode persidangan yang digunakan oleh panitia persidangan ke-44 Jemaat GPM Wayame yakni metode digitalisasi.
“Apa yang disampaikan pak Kongkoli (Pimpinan Cabang BNI Ambon) sejalan dengan konsep persidangan ke-44 Jemaat GPM Wayame, sebab panitia menggunakan metode digital, dan tidak lagi menggunakan metode manual,” kata Kariuw.
Kariuw mengungkapkan jika ke depan ide dan gagasan sistem keuangan Jemaat menggunakan metode digitalisasi adalah langkah maju yang wajib dipertimbangkan pimpinan Sinode GPM.
Adapun doorprize yang dibagikan pada para peserta sidang dari BNI Cabang Ambon melalui sistem undian dari panitia, berupa kompor listrik, dispenser, jam dinding, tas, tubler, payung dan lainnya.
Acara doorprize di akhir persidangan Jemaat ini disambut sukacita para peserta persidangan ke-44 Jemaat GPM Wayame..
(RM-04)
Gelar Sidang Jemaat, Gereja Ini Padukan Digitalisasi dan Kearifan Lokal
Ambon, ameksOnline.- Ada yang berbeda dalam sidang Jemaat gereja. Perpaduan digitalisasi dan kearifan lokal. Ini yang dipakai Panitia Persidangan ke 44 Jemaat GPM PNIEL Wayame.
Sidang digelar pada Minggu (6/1). Ini menjadi sejarah baru dalam pelaksanaan Persidangan Jemaat lingkup Gereja Protestan Maluku (GPM). Ketua Panitia Pelaksana Persidangan Jemaat PNIEL ke 44, Levi Kariuw mengaku persiapan dimatangkan melalui pra sidang.
“Tidak ada materi yang disebar, semuanya menggunakan handphone, laptop dan dikirim secara online kepada seluruh peserta, termasuk absensi dilakukan secara google chrome, tidak ada kontak fisik, kerumunan karena menerapkan prokes,” katanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan sesuai dengan tema GPM yakni transformasi digital dan itu dilakukan panitia. Selain itu, Panitia Persidangan Jemaat GPM PNIEL Wayame juga agak berbeda dan menghadirkan konsep unik dalam pelaksanaan Persidangan Jemaat.
Ruang gereja yang biasanya dihiasi dengan hiasan kini berubah. Panitia menghadirkan suasana Walang Sagu lengkap dengan pohon sagu, goti, tempat pengolahan sagu, tak ketinggalan aliran air ikut menemani.
“Salah satu fokus utama penanganan covid-19 adalah Ketahanan Pangan masyarakat dan kita kembalikan itu sebagai budaya orang Maluku yang sudah mulai hilang,” kata Kariuw.
Guna mengingatkan tentang ketahanan pangan, panitia sengaja mendisplay pohon sagu lengkap dengan proses pengolahannya. Ini untuk mengingatkan jemaat di kota bahwa pangan lokal khususnya sagu, jika dikelola dengan profesional akan menjadi sumber ketahanan pangan.
Sekretaris Majelis Pekerja Klasis (MPK) Pulau Ambon Utara (PAU), Prof. Agus Kastanya sebelum membuka Persidangan Jemaat tersebut mewakili Ketua Klasis PAU, menegaskan, untuk ke 44 kali Jemaat GPM PNIEL Waiyame menggelar persidangan jemaat sebagai pergumulan bersama di lima tahun kedua pengembangan GPM dalam TIK dan LIK 2016-2025.
Menuju satu abad GPM di tahun 2035, kata dia, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan yakni, pelaksanaan persidangan dilaksanakan saat dampak pandemi Covid-19, tingginya kasus pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan, narkotika dan bencana alam, tragedi kemanusiaan, dan kerusakan ekologi dan kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim serta radikalisme agama.
“Dalam persidangan ini kami tegaskan agar majelis jemaat, panitia pelaksana bersama semua peserta wajib laksanakan prokes,” tegas Guru Besar di Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon ini.
Ketua Majelis Jemaat PNIEL Waiyame, Pdt. L.W Laisila dalam sambutannya mengingatkan jika Jemaat PNIEL Waiyame memiliki gumulan selain soal keberadaan pandemi Covid-19 juga pembangunan Pastori serta masalah keumatan lainnya yang hanya dapat dilewati dengan kekuatan Tuhan.
Menurutnya, sub tema yang diusung pada Persidangan Jemaat tahun 2022 ini, merupakan perasan dari seluruh aktifitas yang akan terjadi pada tahun 2022 berdasarkan TIK dan LIK GPM.
Berkaitan dengan digitalisasi, kata dia, akan tercipta perilaku puffin yang mempengaruhi komunikasi dan sentuhan dalam keluarga.
Selain itu, penguatan kapasitas pelayan dalam hal ini Majelis Jemaat, koordinator unit, sektor serta wadah pelayanan organisasi dan badan pembantu lain mesti didorong dan dikuatkan, serta memperkuat pastoral gereja yang mestinya dilakukan secara sungguh-sungguh dan terukur.
“Misalnya pelayanan pastoral yang lazimnya dilakukan dua kali setahun akan dilakukan empat kali dan telah dilakukan sejak tahun 2021,” katanya. (RM-05)
Discussion about this post