Okeh ; M.J. Latuconsina
ReferensiMaluku.id, Ambon -Bagi kebanyakan orang tidak asing lagi dengan Heygel Tengens. Bagi para kolega dekatnya pria Ambon berdarah Cina ini sering disapa dengan panggilan familiar Meneer Heygel. Ia populer lantaran sejak era 1980-an dikenal sebagai olahragawan khususnya sepak bola, dikemudian hari juga terlibat dalam pengurus daerah (Pengda) Pencak Silat Maluku. Kesehariannya selalu berkumpul dengan mereka yang ekspert pada dunia sepak bola di Kota Ambon.
Hal ini bisa kita lihat pada akun facebooknya, nampak ia menikmati kebersamaan itu bersama mereka di cafe, baik itu yang masih mudah, yang sudah seusianya dan yang sudah sepuh. Dahulu kala saat masih sekolah di SMA 2 Ambon, jika pulang sekolah melewati Jalan AY. Patty saya melihat mobil kijang warna birunya, yang diparkir di depan toko emas gajah mas-nya. Mobil kijang itu penuh dengan atribut Amsterdamsche Football Club Ajax dari negeri kincir angin Belanda.
Rupanya ia fans berat club bola dari Ruud Gullit, dan Varco van Basten itu. Hingga saat ini masih sempat juga mengenakan atribut club bola papan atas negeri oranje itu, yakni topinya. Pada era 1990-an sempat juga mendengar ia menukangi Club Bintang Timur, yang langganan bermain pada kompetisi lokal di Kota Ambon. Sampai dengan saat ini hobinya dalam mengola bola bundar itu masih digelutinya. Saat ini ia mengemban jabatan sebagai Direktur Sekolah Sepak Bola (SBB) Amboina.
Meski berada pada level direktur, namun ia masih menyempatkan waktu untuk menjadi pelatih khusus untuk penjaga gawang (kiper). Sesekali kita melihat live via akun facebooknya dari lapangan Mandala Remaja Karpan, Meneer Heigel lagi serius memberi abah-abah bagi kiper yang dilatihnya, sambil memperagakan adegan menangkap bola dengan melompat, untuk mengantisipasi bobolnya gawang dari sepakan striker lawan.
Meneer Heigel sosok yang familiar, jika kita berpapasan lewat dengannya di Jalan AY. Patty saat menyapanya dari kendaraan ia pun balik menyapa kita sambil melampaikan tangan kepada kita. Begitu pula jika mengomentari statusnya di akun facebook, ia pun balik menyapa kita dengan bahasa persaudaraan. Ia katakan dalam dialeg Malayu Ambon, “sama-sama abang Jen sehat sukses slalu juga.”
Sosoknya yang famiar itu sempat juga diterpa isu yang “tak sedap” saat konflik kemanusiaan di tahun 1999 lalu, dimana beredar kabar dari para “provokator” ia memiliki jabatan sebagai “Menteri Olah Raga”, yang berafiliasi dengan kelompok yang tak sejalan dengan negara. Jika mengingat isu “tak sedap” itu, saya sering tersenyum lantaran menganggapnya “joke politik”. Meneer Heigel adalah figur yang persahabatannya tanpa sekat, dimana tak mungkin menceburkan diri dalam “gerakan politik bunuh diri” seperti itu.
***
Rupanya Meneer Heigel tak hanya dikenal sebagai olahragawan, saat ini ada hobi barunya mirip dengan Bondan Haryo Winarno (1950-2017) yang populer dengan nama Bondan Winarno, salah presenter dalam acara kuliner di Trans TV di tahun 2005 lalu. Ia selalu berkeliling pada berbagai restoran level atas hingga warung kaki lima pada sejumlah daerah di tanah air, untuk menikmati beragam kuliner itu. Bahasanya keren yang sering ia keluarkan adalah “pokoe maknyus!” tatkala ia menyantap suatu kuliner.
Demikian juga ayah dari Cyntia Tengens, presenter cantik pada acara petualangan di televisi ini. Ia layaknya Bondan Winarno sering berkeliling pada berbagai restoran, rumah makan, dan café di Ambon, Manado, Makassar, Bandung, dan Jakarta serta beberapa daerah lainnya yang ia kunjungi di tanah air. Meneer Heigel menikmati beragam menu yang lezat, dimana sebelum menikmatinya ia live via fb dari lokasinya, membuat kita yang menontonnya “ngiler”, ingin ikut menikmatinya juga.
Kadang saya pun “kepo” lantas bertanya via whatsap kepada kolega dekatnya Cecep/Abdul Fatah Nur, dalam dialeg Melayu Ambon, “Meneer Heygel jua makan sadap-sadap antua seng taku gula deng kolestrol Cecep.” Kata Cecep, “antua pung obar ada Jen, kalau mau beta minta di antua.” Bagi saya itu hanya canda dari Cecep. Bukan Meneer Heigel miliki obat penangkal, melainkan ia selalu “bahagia” sebagai obat yang efektif dalam menahan serangan dari berbagai penyakit tersebut.
Bagi saya, ada benarnya demikian kuliner yang membuat Meneer Heigel “bahagia”, barangkali hal ini sejalan dengan ungkapan Ayuwidya, seorang penulis perempuan Indonesia yang populer melalui novelnya : “Mint Heart : Kebekuan Hatimu, Dingin Menyentuhku” dan “Strawberry Cheesecake” di tahun 2013 dan tahun 2016 lalu bahwa, “makanan yang enak bisa bikin bahagia..” Bahagia selalu Meneer Heygel-Bondan Winarno dari Ambon. (*)
Discussion about this post