Dua Siswa SDK Kalam Kudus Wakili Ambon di Lomba Sains Nasional 2021.

Referensimaluku.Id.Ambon-Setelah tiga siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Kalam Kudus ditunjuk mewakili Kota Ambon, Maluku, di perlombaan Sains Nasional 2021 di Jakarta, kembali dua siswa-siswi Sekolah Dasar Kristen (SDK) Kalam Kudus Ambon terpilih mewakili ibu kota Maluku untuk lomba serupa dan lokasi yang sama.

Kedua siswa-siswi SDK Kalam Kudus Ambon yang mewakili Ambon ke lomba Sains Nasional adalah Kenzo A.Sitanaya untuk mata lomba Matematika dan Yoan S. Wailola untuk perlombaan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Sebelumnya tiga siswa-siswi SMP Kalam Kudus Ambon yang mewakili Ambon di perlombaan Sains Nasional adalah Jeremia Maxsel Hehamahua (Matematika), Kayla Maharani Revalinavexia Manuhuttu (IPA) dan Shane Gabriella Kho (Matematika).

Ketua Yayasan Kalam Kudus Ambon Sie To Niken Bachry mengaku bangga atas keberhasilan siswa-siswi SD dan SMP Kalam Kudus Ambon menjuarai sejumlah perlombaan Sains sehingga dipercayakan mewakili Ambon ke perlombaan Sains Nasional tahun ini.

“Kami bangga sekali tetapi apa yang terjadi tidak lantas membuat kami jumawa atau cepat berpuas diri. Semua ini lebih memacu kami dan pihak sekolah untuk bekerja keras dan terus solid membina dan melahirkan siswa-siswa berbakat dan berkarakter,” papar Niken kepada Referensimaluku.Id via WhatsApp, Sabtu (6/11/2021).

Niken menyebutkan apa yang ditorehkan siswa-siswi SD,SMP dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Kalam Kudus Ambon merupakan hasil kerja keras dan semangat seluruh komponen baik pihak yayasan,tenaga pengajar, siswa dan orangtua siswa.

“Bagi kami juara sejati tidak dilahirkan dari cara-cara instan, tapi melalui proses panjang,melelahkan dan komitmen. Kami padukan ilmu dan iman seiring sejalan sebab cerdas saja tak cukup. Yang dibilang mumpuni itu cerdas,jujur berkarakter serta tumbuh dan berbuah dalam iman Kristen,” ucapnya.

Niken menyatakan di sekolah Kristen Kalam Kudus Ambon selain penguatan akademik, seni dan olahraga, juga pembinaan mental spiritual diletakan pada porsi utama. “Kita padukan semua konsep ini,” kunci Niken. (RM-03)