Referensimaluku.Id. Ambon_ Kegiatan Forum Group Diskusi (FGD) diselengarakan Forum Pers Independensi Sekretariat Wilayah Maluku bertajuk “Literasi Media Perteguh Nasionalisme Pemuda Maluku”. FGD itu digelar di Hotel Manise, Ambon, Rabu (3/11/2021) mulai pukul 09.00 WIT sampai pukul 12.00 WIT berjalan baik dan sukses.
Ketua Forum Komunikasi Penangulangan Terorisme Dr. Abdul Rauf Basry memaparkan perlu diketahui masyarakat khususnya di Kota Ambon jika setiap bulannya selalu ada penangkapan terorisme dan belum lagi masuk providing.
“Kami meminta rekan-rekan awak media khususnya untuk membantu pemerintah bagaimana menjelaskan kepada masyarakat apa dan bagaimana tentang radikalisme dan terorisme yang ada dapat menganggu perkembangan Maluku”.
“Orang-orang yang diberikan kewenangan penangkapan atau untuk penanganan terorisme di Maluku adalah kepolisian atau Densus 88”.
“Dan perlu diketahui dari seluruh kesatuan intelejen kepolisian yang ada di Maluku semua harus bergerak cepat, karena terorisme itu banyak terdapat di kalangan muda ketimbang kalangan tua. Kita lihat seluruh pelaku-pelaku yang ada di Indonesia saat ini adalah kalangan muda utamanya anak-anak muda yang diberi harapan oleh terorisme karena mudah didoktrin,” imbuhnya.
Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Ambon Tajudin Buano katakan literasi media merupakan sebuah upaya atau pembajak ketika kita baca berita baik koran maupun berita-berita daya berfikir kita muncul di situ dan itu dikatakan literasi.
“Literasi ini bagaimana kita mengontruksi berita-berita dan bagaimana kita memaknai pesan ke media.Karena media ini bekerja menyakinkan untuk menkonstruksi fakta dan setiap media mempunyai visi dan relasi dengan ekonomi politik. Hanya di dalam media dengan planing fakta kerja-kerja media dan mengkopi fakta menjadi sebuah pesan untuk konsumsi publik dan tugas publik adalah menganalisis fakta itu baru menangkapnya sebagai sebuah informasi yang tepat baginya”.
“Maluku literasi media ini sangat penting sekali karena minat literasi baca orang Maluku masih rendah dibandingkan daerah lain ini yang mana hal berkorelasi positif dengan tingkat penyebaran hoaks”.
“Saya sangat yakin literasi seseorang rendah dia akan mudah komsumsi hoaks dan mengomsumsi banyak hoaks dan itu pasti terjadi. Setiap grup-grup pasti ada berita hoaks dan hoaks itu langsung disebarkan berarti literasinya masih rendah sekali, apalagi di masa pandemi ini hoaks masih bertebaran, dan parahnya lagi hoaks ini akan menjadi hesteik atau ujaran kebencian itu yang sangat fatal dan kembali saja ke diri kita bagaimana kita mengomsumsi berita-berita tersebut”.
Hal senada dikatakan pengamat media Azis Tunny bahwa sebagai warga negara tentu kita punya nasionalisme sendiri dari satu bangsa karena ada kesamaan wilayah budaya, cita-cita dan tujuannya.
“Secara umum Nasionalisme itu adalah sebuah ajaran atau faham suatu bangsa atau negara karena Nasionalisme sangat penting sekali dimiliki oleh pemuda.
Di era sekarang ini sangat terbuka perkembangan Informasi dan Telekomunikasi (IT) karena kita sudah terkoneksi dengan dunia dan tidak ada batas ruang dan waktu”.
“Hari ini kita buka handphone kita bisa lhat teman kita di Belanda, karena semua sudah terkoneksi dan koneksi ini bukan saja di Maluku tetapi semua orang di dunia termasuk informasi-informasi yang masuk dan sayangnya kita kurang cerdas dan tidak punya kemampuan literasi dalam mengonsumsi berita-berita tersebut.
Kalau kita tidak bisa menganalisis berita dengan baik maka bisa berbaya bagi diri kita”.
Akademisi Farham Suneth menjelaskan kehadiran IT membuat penguna-penguna media di kalangan pemuda dan mahasiswa terjebak pada berita-berita hoaks yang ada.
“Karena kehadiran media dari media cetak ke media online sangat berpengaruh besar, dan angka geseran sudah hampir 80 persen sehingga merubah karakter dan tingkah laku masyarakat yang saat ini terjadi di Maluku”.
Suneth berujar “jika media informasi ini diagitasi dengan positif tentu sumber informasi juga positif sebaliknya kalau pengguna media informasi ditata negatif maka produknya negatif”. (RM-04)
Discussion about this post