Reeferensimaluku.id.Ambon-Pernyataan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Isaack Tulalessy di sejumlah media jika ada tiga atlet mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua dianggap pembohongan publik.
“Apa yang disampaikan oleh saudara Izaack Tulalesy selaku ketua Bidang Humas KONI Maluku bertolak belakang dengan fakta yang terjadi di lapangan,” tuding Wakil Ketua Bidang Olahraga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku Joses Santos Walalayo kepada referensimaluku di Ambon, Jumat (17/9).
Menurut Santos dari data yang diperolehnya ternyata ada lima atlet dan dua pelatih yang mengundurkan diri dari Pelatda PON XX Papua bentukkan KONI Maluku karena diduga telah terjadi manajemen tidak benar di balik persiapan ke PON XX Papua.”Berdasarkan data dan fakta yang kami temui ternyata bukan tiga atlet yang melakukan pengunduran diri, namun ada lima atlet dan dua pelatih yang mengundurkan diri di mana terdiri. Jadi pernyataan saudara Izaack Tulalessy bohong,” tegasnya.
Adapun lima atlet yang mengundurkan diri terdiri dari empat atlet dayung ,yakni Helmin Hattu, Natalia Latupeirissa, Nanda Oppier dan Rusdy Elly, dan satu atlet Wushu atas nama Windy Londah. Sedangkan dua pelatih yang mengundurkan diri berasal dari cabang dayung masing-masing Nel Matahelumual dan Steven Sarimolle.
“Jujur saya sangat sedih melihat cara cara Satgas PON XX Maluku dan terutama Humas KONI Maluku yang tidak mau jujur dan terbuka soal jumlah atlet dan pelatih yang mengundurkan diri dari Pelatda PON XX”.”Data yang saya peroleh itu menyatakan ketiga atlet putri Maluku memiliki alasan mundur karena ada masalah internal pada Pelatda PON XX. Mereka mundur karena mengikuti jejak pelatih mereka yang selama ini membesarkan mereka yang lebih dulu mengundurkan diri, sedangkan Rusdy Elly itu mundur wajar disebabkan karena dia (Rusdy Elly) tidak pernah mengikuti Pra PON tetapi tetiba dipanggil untuk mengganti atlet tertentu di Pelatda PON XX.Atlet wushu itu mundur karena cidera, namun sampai saat ini tidak diketahui atlet siapa yang mengganti atlet tersebut. Nah, ini juga menjadi tanda tanya besar bagi khalayak,” ungkapnya.
Santos sangat menyangkan sikap Satgas PON XX yang enggan terbuka dan jujur mengakui semua fakta tersebut.
“Yang saya amati Satgas PON XX dan Bidang Humas KONI Maluku hanya melakukan pembenaran tanpa mau sportif mengakui kesalahan. Sudah sejak awal ada beberapa kasus-kasus yang terjadi bahkan sampai ada atlet dan pelatih yang terkonfirmasi positif virus korona atau Covid 19 pada beberapa bulan lalu, tapi Satgas PON XX maupun Bidang Humas KONI Maluku tidak berani menyampaikan ke publik tentang fakta sebenarnya yang terjadi.
Satgas PON XX dan pengurus Bidang Humas KONI Maluku selama ini apa saja yang sudah mereka buat sebab kok atlet-atlet dan pelatih-pelatih yang mundur saja mereka tidak tahu dan akhirnya mereka melakukan pembohongan publik dengan mengatakan ada tiga atlet mengundurkan diri, padahal seharusnya ada lima atlet dan dua pelatih”.
Untuk diketahui ketiga atlet dayung putri Maluku itulah yang berhasil meloloskan nomor-nomor dari cabor tersebut ke PON XX, namun akhirnya mereka digantikan Linda Luturmas, Maria Bahy, Susan Salamahu, dan Isa Behuku. “Bagi saya baik Satgas PON XX, Bidang Humas KONI Maluku dan pengurus KONI Maluku saat ini dihuni sebagian “pembohong” dan “penipu” masyarakat ,” kunci Santos. (RM-03)
Discussion about this post