Referensimaluku.id, – Jika di politik dikenal adagium klasik “Tak ada Kawan dan Lawan abadi, hanyalah kepentingan yang abadi”, maka di medan perang tetap berlaku patron “terbunuh” atau “dibunuh” hari ini dan esok sama saja. Muhammad Abdulah Sam Latuconsina dan Kasrul Selang adalah dua contoh kontemporer (masa kini) penerapan adagium politik dan patron militer tersebut.
Sam, mantan Wakil Wali Kota Ambon periodesasi 2011-2016 saat Richard Louhenapessy memimpin Kota Ambon di periode pertamanya, adalah tim sukses ring satu dan “maestro politik” yang ikut mengantarkan Murad Ismael dan Barnabas Nataniel Orno berlabuh di dermaga Maluku I dan Maluku Dua pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2019-2024.
Atas loyalitasnya Sam diberi jabatan basah Komisaris Utama (Komut) Bank Maluku. Kasrul adalah mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Provinsi Maluku yang kemudian atas kedekatannya dengan ring Murad lalu diangkat menjabat Sekretaris Provinsi Maluku.
Pemerintahan Murad yang “semi militeristik” dan sedikit beraroma “birokratif sipil” diterapkan ketika mantan Kepala Korps Brigade Mobil Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menjabat orang nomor satu Maluku untuk lima tahun ke depan. Belum seratus hari masa pemerintahan setelah dilantik, keretakkan Murad dan Abas,panggilan Barnabas Nataniel Orno, tersaji.
Yang tampak di permukaan adalah soal melegalkan minuman keras (miras) tradisional “sopi”. Pada pagi hari Abas dalam jumpa pers menegaskan Pemerintah Provinsi Maluku siap melegalkan sopi, sore nya di hari yang sama Murad membantah pernyataan pers wakilnya, Abas.
Dari situ selama hampir setahun harmonisasi Murad dan Abas terkoyak. Sama-sama berjalan sendiri. Di saat pandemi Covid-19 Murad lebih banyak memancing, sedangkan Abas memilih bekerja dari rumah. Abas kurang difasilitasi apa-apa mulai dari tidak adanya pemasangan baliho Wakil Gubernur Maluku saat kunjungan kerja Pejabat Negara ke Maluku hingga pengadaan mobil dinas bekas.
Sementara Murad difasilitasi serba mewah sebagai orang nomor satu Maluku dari pendekatan protokoler. Tanpa hujan dan angin muncul pemberitaan soal pengadaan mobil bekas seharga miliaran rupiah untuk Gubernur Maluku.
Selama lebih dari sebulan berita pengadaan mobil bekas bagi Gubernur Maluku menyeruak ke khalayak umum. Tampil orang-orang dekat yang memprovokasi Murad untuk memidana media massa tanpa menggunakan mekanisme “hak jawab” sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Karena memungut rasa malu setelah dikritik pegiat dan praktisi pers lokal dan nasional termasuk Dewan Pers, Murad melengserkan orang-orang dekatnya yang dianggap menggiringnya berkonflik dengan pers.
Sam menjadi korban pertama dalam skenario melengserkan orang-orang dekat yang dianggap gagal mengamankan kepentingan Murad menuju pesta politik 2024. Sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Maluku digelar yang kemudian diplesetkan “Rapat Umum Pergantian Sam”,
Murad dan Abas akur dan damai. Proses damai Murad dan Abas justru memakan korban pada gerbong mereka yang dinilai gagal dan kurang loyal. Ini sejalan dengan Marwah militer yakni jika satu regu pasukan dianggap gagal, maka satu kompi di mana regu itu bernaung dianggap gagal seluruhnya. Pengusiran halus orang-orang dekat Murad begitu tersaji pada saat resepsi pernikahan salah satu putra Murad di Jakarta belum lama ini.
Bagi tamu undangan yang tidak tertulis namanya di kursi undangan sekalipun orang dekat Murad tetap ditolak masuk dengan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan dan penanggulangan virus korona (Covid-19). Setelah Sam sudah dilakukan pencopotan terhadap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meike Pontoh. Orang dekat Sam juga disingkirkan dari ring Murad. Kasrul menjadi tumbal berikut dari arogansi dan phobia Murad ke pilkada Maluku 2024. Isu Kasrul terpapar Covid-19 hanya jeda waktu mencari suksesor putra Maluku Utara itu.
Dan penunjukkan Sadli Li, Kepala Dinas Kehutanan Maluku, sebagai Pelaksana Harian Sekprov Maluku, adalah jawaban kekinian dari skenario jangka panjang menghabisi gerbong yang dinilai dekat dan punya romantisme dengan rival-rival politik Murad pada 2024. Masih ada pencopotan dan pembunuhan karakter berikut. Ikuti saja! (TIMRedaksi)
Discussion about this post