Referensimaluku.id-AMBON, Keluhan mantan pelatih Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sepak Bola Maluku, Rahel Tuasalamony dan Heygel Tengens, tentang minimnya perhatian dan dukungan pendanaan selama empat tahun mereka melatih pemain-pemain pelajar Maluku itu bak ’gayung bersambut’.
Pemerhati olahraga Maluku Anderson Palinussa ikut mengecam manajemen PPLP Maluku yang amburadul. ’’Kan lucu ya empat tahun orang melatih tanpa dikasih stopwatch. Mau latihan terpaksa pinjam-pinjam dari pelatih atletik. Kadang-kadang mau latihan bola kurang, dari 12 buah hanya tinggal lima buah saja. Belum lagi bola harus dipompa sehingga pompa dipinjam-pinjam. Manajemen macam apa itu. Pantasan olahraga Maluku khususnya sepakbola tak maju dan tak berkembang sampai saat ini karena pengelolaannya tidak jelas. Anggarannya dikemanakan semua. Ini harus diusut loh,’’ cetus Anderson dalam bincang-bincang dengan referensimaluku.id di Ambon, Rabu (12/5).
Yang lebih memprihantikan, lanjut Anderson, setiap ingin berlatih rumput di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Ambon, dibiarkan tak dipangkas. ’’Saya dengar kalau rumput sudah lebat di stadion, ketika dihubungi pelatih untuk dipotong pejabat Dispora Maluku hanya diam. Terpaksa pelatih mengeluarkan uang pribadi untuk menyewa tukang potong rumput stadion. Bayangkan kalau kondisinya sudah seperti itu, apa yang mau diharapkan dari pembinaan di PPLP sepak bola Maluku,’’ bebernya.
’’Saya juga dengar ada pemain-pemain yang sakit tapi ketika dihubungi pejabat Dispora Maluku cuek saja. Terpaksa pemain-pemain yang sakit pulang rumah dan tak kembali latihan lagi. Ini sangat memprihatinkan kalau terus dibiarkan seperti ini. Kepala Dispora Maluku harus bijak melihat hal ini,’’ kecamnya.
Anderson mendesak anggaran pembinaan di PPLP Maluku diaudit Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Maluku karena diduga terindikasi terjadinya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). ’’Saya setuju sekali kalau dana PPLP Maluku diaudit BPKP, dan bahkan pihak penegak hukum, entah kepolisian maupun kejaksaan, diharapkan dapat membentuk tim khusus untuk mengusut penggunaan anggaran di PPLP Maluku,’’ ungkapnya.
Kepala Dispora Maluku Sandy Wattimena belum dapat dikonfirmasi mengenai karut-marut pengelolaan anggaran pembinaan PPLP Maluku. (RM-02)
Discussion about this post