REFMAL.ID,-AMBON- Baru empat bulan Amirudin menjadi Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Maluku, dia telah membuat statemen disalah satu media lokal pada Selasa 7 Oktober 2025 lalu, dengan mendukung program kerja Gubernur Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa (HL) dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku, Abdullah Vanath (AV) menyangkut dengan pembangunan Maluku Integrated Port (MIP) di Waisarisa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Statemen Amirudin selaku Sekretaris DPW PAN Maluku tersebut, telah memicu konflik internal di tubuh partai berlogo matahari bersinar putih tersebut. Pasalnya sebagai Sekretaris DPW PAN Maluku statemennya tersebut tidak seiring sejalan dengan sikap Ketua DPW PAN Maluku Widya Pratiwi, yang mengambil jarak dengan Pemerintahan HL-AV sebagai imbas dari pertarungan politik, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Maluku di tahun 2024 lampau.
Dimana suami dari Ketua DPW PAN Maluku tersebut yakni, Murad Ismail (MI) tampil sebagai rival HL-AV, dengan menjadi Calon Gubernur Provinsi Maluku, bersama pasangan Calon Wakil Gubernur Provinsi Malukunya Michael Wattimena (MW). Bahkan DPW PAN Maluku merupakan mesin politik utama dari koalisi partai politik yang mengusung pasangan MI-MW, yang berhadap-hadapan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), yang menjadi mesin politik utama dari koalisi partai politik yang mengusung pasangan HL-AV.
Nampaknya Amirudin selaku Sekretaris DPW PAN Maluku, tidak berhati-hati dalam mengeluarkan statemen, dimana blunder dengan mendukung program kerja Pemerintahan HL-AV, yang menjadi rival koalisi partai politik mereka, dalam Pilkada Provinsi Maluku di tahun 2024 lalu. Jika ia tidak bisa menjaga sikapnya, akan bermuara pada konflik politik terbuka antara ia dan Widya Pratiwi selaku Ketua PAN Maluku.
Kalau ia bisa mereform perpormance karakternya, yang berlawanan dengan ketua partainya, maka Amirudin akan selamat sampai dengan tuntas jabatannya sebagai Sekretaris DPW PAN Maluku. Namun sebaliknya, jika ia tidak bisa merubah sikapnya yang senaknya mengeluarkan statmen yang “melukai hati” ketuanya, maka nasib buruk akan minmpanya. Dalam dinamikanya Amrudin bakal terdepak dari Sekretaris DPW PAN Maluku.
Nasib buruknya lagi, ia bakal diberhentikan dari pengurus dan anggota PAN Maluku, sekaligus turun dari jabatannya selaku anggota DPRD Provinsi Maluku. Politik tidak saja tentang seni dari segala kemungkinan. Akan tetapi dalam persepsi orang awam “politik itu kejam”. Tentu Amurudin bakan merasakan “politik itu kejam” jika ia tidak berhati-hati dalam berkata-kata dan bertindak, yang tidak seiring sejalan dengan sikap Widya Pratiwi selaku Ketua DPW PAN Maluku, yang membangun jarak dengan Pemerintahan HL-AV.. (RM-06)
Discussion about this post