REFMALID,-Ambon – Bodewin Wattimena dan Ely Toisutta menggelar pidato perdana setelah dilantik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjadi Walikota dan Wakil Walikota Ambon Periode 2025 – 2030.
Pidato perdana yang berlangsung di gedung DPRD Kota Ambon, Kecamatan Sirimau, Selasa (4/3/2025).
Berikut ini visi dan misi pidato perdana Bodewin Wattimena
mengusung visi pembangunan Kota Ambon untuk periode 2025-2030 dengan tema “Ambon Manise yang Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan, sebagai berikut;
1. Konsep Ambon Manise, merepresentasikan masyarakat Ambon yang Maju, Aman, Nyaman, Indah, Sehat, dan Sejahtera. Visi ini bertujuan untuk membangun kota yang tidak hanya berkembang secara fisik tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
2. Aspek inklusivitas, menjadi fokus utama dalam visi pembangunan ini, dengan memberikan akses dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga tanpa terkecuali. Setiap masyarakat Ambon harus merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan.
3. Aspek toleran, menjadi pilar penting dalam pembangunan kota. Keberagaman suku, agama, dan budaya harus dijadikan sebagai modal utama untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan meningkatkan kemajuan kota.
4. Pembangunan berkelanjutan mencakup pertumbuhan ekonomi yang stabil, pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, keadilan sosial, serta peningkatan infrastruktur ramah lingkungan.
Selain itu, konsep ketangguhan kota juga menjadi bagian integral dari pembangunan ke depan. Hal ini mencakup ketangguhan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, serta kelembagaan, yang bertujuan agar Kota Ambon dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Misi RPJMD Kota Ambon 2025-2030, sebagai langkah konkret untuk merealisasikan visi tersebut, Pemerintah Kota Ambon telah merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030. Misi utama dari RPJMD ini adalah mewujudkan kota yang adil dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam implementasi RPJMD, Pemkot Ambon akan menerapkan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat melalui beberapa langkah strategis sebagai berikut;
1. Pembangunan infrastruktur yang merata untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di seluruh wilayah kota.
2. Penguatan budaya dan kearifan lokal sebagai identitas Kota Ambon yang unik dan berdaya saing.
3. Peningkatan ekonomi lokal dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan untuk menciptakan kota yang sehat dan nyaman bagi semua warga.
Diakhir pidatonya, Wattimena menekankan keberhasilan pembangunan kota tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada dukungan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Ambon yang adil, sejahtera, dan harmonis hanya bisa terwujud jika kita semua bersama-sama bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan ini, tutupnya. (RM-04)
Discussion about this post