REFMAL.ID, Ambon – Muhammad Armyn Syarif atau Sam Latuconsina akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku masa bakti 2025-2029.
Sam didukung mayoritas pemilik suara (voter) dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) II KONI Provinsi Maluku di Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Senin (3/2) siang.
Sebelumnya Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketum KONI Provinsi Maluku 2025-2029 hanya menetapkan mantan Wakil WaliKota Ambon 2011-2016 itu sebagai calon tunggal di Musorprovlub sebagai amanat Pasal 29 AD/ART KONI 2020.
Setelah terpilih di hadapan peserta Musorprovlub KONI Maluku, Sam mengutarakan tiga alasan mengapa dirinya berani menerima tanggung jawab moril tersebut.
Pertama, ada tanggung jawab moril ketika dirinya dimintakan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa memimpin KONI Provinsi Maluku masa pengabdian empat tahun ke depan. “Saya ini sudah tiga tahun lebih menetap dan beraktifitas di Jakarta. Tapi, setelah saya ditawarkan Gubernur terpilih Bung Hendrik Lewerissa untuk menjadi ketum KONI Maluku saya terima tanggung jawab moril ini demi tanah leluhur Maluku yang saya cintai ini,” ungkap Sam saat menyampaikan visi dan misinya.
Kedua, Sam mendasari keinginan maju sebagai calketum KONI Provinsi Maluku atas dasar niat yang tulus dan pengalamannya sebagai Ketua DPD KNPI Maluku setelah sukses menggelar event sepakbola Menteri Pemuda dan Olahraga Cup selama empat kali di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Ambon, dan turnamen tinju Piala Wali Kota Ambon. “Ternyata jadi ketum cabang olahraga tidak gampang. Butuh pengorbanan dan kita harus ‘gila’. Soal hutang itu lumrah tapi jadi ketua harus berani bertanggung jawab. Waktu Menpora Cup itu ada hutang Rp 400 Juta ya sebagai ketua terpaksa saya harus bayar. Bahkan waktu saya jadi ketua Pertina Maluku saya tidak pernah minta ke KONI Maluku, tapi di PON XIX 2016 Jawa Barat atlet tinju Maluku berhasil menyumbang 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu,” ulas Sam.
Ketiga, Sam berani menyatakan diri maju karena dukungan anggota KONI Provinsi Maluku terutama suport positif dari pengurus-pengurus cabor. “Kalau semua hal dibangun dengan benar, pasti hasilnya juga benar atau memuaskan. Rekrutmen atlet harus benar, pelatih harus benar, wasit juga benar dan yang penting pengurus KONI Provinsi Maluku harus benar. Kalau semua komponen ini berjalan dengan benar, ya target prestasi ke depan pasti terwujud,” papar Sam.
Melalui kesempatan tersebut, Sam menyentil manajemen pengurus demisioner KONI Provinsi Maluku d yang buruk sehingga masih terbekap hutang ke pihak ketiga. “Tadi sebelum saya naik di podium ini saya sudah disodorkan invoice tagihan dari Ibu Maria selaku pengurus KONI Pusat tentang biaya-biaya akomodasi kontingen Maluku di PON Aceh dan Sumatera Utara yang belum dilunasi. Bagi saya masa lalu biarkan berlalu. Mari kita solid untuk membangun Maluku agar berprestasi di segala bidang termasuk di bidang olahraga,” ujar Sam diplomatis.
Sam meyakini jika seluruh pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini kompak, punya niat tulus dan rela berkorban untuk membangun olahraga, niscaya akan lahir Elias Pical baru, Ema Tahapary baru, Irene Joseph baru, La Memo baru dan atlet-atlet tangguh Indonesia asal Maluku lainnya saat ini dan di masa mendatang. “Ini catatan penting yang ingin saya sampaikan kepada seluruh anggota KONI Maluku, pengurus cabor dan pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini,” seru Sam.
*MENOLAK LPJ PENGURUS DEMISIONER*
Mayoritas peserta Musorprovlub menolak tegas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) keuangan pengurus demisioner KONI Provinsi Maluku lantaran hutang biaya tiket cabor, bonus atlet dan pelatih pascaPON 2024, honor pelatih dan dewan juri di Popmal IV 2022 dan hutang biaya lain yang tak kunjung diberikan pengurus KONI Maluku masa bakti 2022-2026 setelah didemisionerkan.
Bahkan ada sejumlah anggota KONI Provinsi Maluku yang menegaskan akan menerima LPJ jika telah ada audit investigasi oleh auditor resmi atau Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
*BUTUH SOLIDITAS,SINERGISITAS dan SOLIDARITAS*
Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soedarmo menegaskan siapapun yang terpilih menjadi ketum dan pengurus KONI Provinsi Maluku harus menguasai, memahami dan melaksanakan dengan benar AD/ART KONI.
“Rujukan utama untuk membangun olahraga adalah pengurus harus memahami dan menjalankan organisasi sesuai AD/ART KONI,” imbaunya.
Untuk mewujudkan target Maluku jaya di bidang olahraga terutama ke PON 2028 Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur nanti, Soedarmo menekankan pentingnya soliditas, sinergisitas fan solidaritas di antara seluruh pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini. “Kalau mau berhasil perlu kekompakkan atau soliditas yang baik. Butuh kerja sama yang baik dan solidaritas di antara seluruh pemangku kepentingan olahraga. Tanpa itu seluruh upaya baik mencapai prestasi olahraga tak akan terwujud. Dari daerah ini kita kenal bung Eli Pical, bung Ongen Saknosiwi dan atlet-atlet lainnya yang pernah mengharumkan bangsa dan negara di event olahraga internasional. Maluku pasti bisa,” cetus Soedarmo. (RM-02)
Discussion about this post