REFMAL.ID,Ambon – Pemberian nama Bahlil Lahadalia Sport Center Universitas Pattimura merupakan pelecehan terhadap olahragawan-olahragawan Maluku yang telah berjasa bagi daerah maupun bangsa dan negara di berbagai event olahraga nasional dan internasional.
Dengan begitu, pejabat-pejabat Unpatti telah melakoni praktik politik “cari muka” ke Pemerintah Pusat demi membangun infrastruktur olahraga di wilayah ini. “Yang ingin saya persoalkan adalah apa kontribusi Pak Bahlil Lahadalia terhadap pembinaan dan kemajuan prestasi olahraga Maluku selama ini sampai namanya diabadikan di gedung Sport Centre yang akan dibangun pihak Unpatti,” tandas pemerhati olahraga Maluku, Emang Siamiloy kepada referensimaluku.id di Ambon, Senin (7/10/2024).
Lazimnya, urai Siamiloy, gedung Sport Center di suatu daerah menggunakan nama olahragawan maupun pembina olahraga asal daerah itu, bukan gunakan nama orang lain yang tak punya korelasi dengan pembinaan olahraga di wilayah itu.
“Memangnya Maluku ini kurang olahragawan dan pembina olahraga berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, sehingga Unpatti dengan sengaja pakai nama orang lain yang selama ini tidak bersentuhan dengan atmosfer olahraga Maluku. Jangan cari muka lah,” kritik Siamiloy.
Menurut Siamiloy, apa yang dilakukan pejabat Unpatti adalah pelecehan terhadap olahragawan-olahragawan Maluku yang punya segudang prestasi di berbagai ajang olahraga nasional, regional dan internasional.
“Apapun alasan pihak Unpatti, penamaan Bahlil Lahadalia Sport Centre Unpatti adalah pelecehan terhadap olahragawan Maluku,” tegasnya.
Menyinggung pernyataan salah satu pejabat Unpatti bahwa penaman tersebut karena Bahlil Lahadalia yang kini menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah tokoh muda inspiratif di Kawasan Timur Indonesia, Siamiloy berujar itu alasan salah kaprah dan tidak punya korelasi dengan atmosfer olahraga. “Jangan pakai alasan ‘takaruang dapa’ (sembarangan) untuk menutupi kesalahan besar Unpatti bagi masyarakat olahraga Maluku,” kecamnya.
Sayangnya Rektor Unpatti Profesor Doktor Fredy Leiwakabessy, Master Pendidikan yang dikonfirmasi via whatsapp di nomor ponselnya 0813540827xx tidak menjawab lantaran diduga dengan sengaja memblokir nomor ponsel wartawan media siber ini. (RM-02/RM-04)
Discussion about this post