REFMAL.ID,Ambon – Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Farid Hatala, S.Stp balik menuding Panitia Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Kota Ambon sebagai “biang kerok” di balik penunjukkan SMA Siwalima menggantikan SMA Negeri 4 Ambon ke festival serupa tingkat provinsi Maluku tahun 2024.
“Secara pribadi saya tidak ingin ada penunjukkan, harus melalui seleksi. Tapi, surat yang saya terima itu penunjukkan SMA Siwalima,” heran Hatala ketika dikonfirmasi referensimaluku.id di ruang kerjanya, Rabu (26/6).
Hatala mengakui dirinya heran ada dua Surat Keputusan (SK) penunjukkan tim FLS2N Kota Ambon yang berbeda waktunya dan tidak wajar, di mana SK penunjukkan pertama tanggal 3 Juni 2024 sedangkan SK penunjukkan kedua tanggal 30 Mei 2024. “Kacaunya di sini,” ringkasnya. Hatala menyatakan
tidak benar Bidang pihaknya mengganti peserta Lomba FLS2N kota Ambon yang akan berlomba pada tingkat provinsi Maluku.
“Jadi kalau dibilang kami dari bidang SMA melakukan pergantian itu sangat salah, sebab fungsi kami hanya melakukan pembinaan,” tegasnya.
Hatala menjelaskan, kewenangan Disdikbud melalui bidang terkait sifatnya hanya menerima SK peserta yang diberikan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kota Ambon berdasarkan hasil seleksi yang diselenggarakan.
Namun, berdasarkan hasil penelusuran kronologis pergantian peserta lomba, akui Hatala, pihaknya menerima SK yang disodorkan pihak MKKS Kota Ambon tanpa melalui proses seleksi terlebih dulu. “Setelah kami telusuri ternyata pihak MKKS Kota Ambon tidak pernah melakukan seleksi,” ungkapnya.
Hatala menjelaskan berdasarkan SK pertama MKKS Kota Ambon hanya lima sekolah yang dimasukan untuk mengikuti FLS2N dan terdaftar di Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).
”Untuk Kota Ambon sendiri yang harus terdaftar di BPTI sembilan sekolah,namun SK awal yang ditetapkan MKKS kota Ambon hanya lima SMA. Dari sisi keadilan tidak terakomodir sekolah yang lain. Jadi kalau SK pertama adalah penunjukan, seharusnya semua sekolah yang mendaftar itu diakomodir per item lomba bukan hanya sekolah tertentu saja,” kesalnya.
Terkait masalah tersebut, Hatal sudah memanggil Ketua MKKS Kota Ambon Drs.Alexander Tahalele serta Sekretarisnya Hilal Wattiheluw untuk mengonfirmasikan hal tersebut.
”Hanya saja saat itu yang datang menghadap hanya sekertaris, karena saat itu Kepsek SMA 1 selaku ketua MKKS Kota Ambon (Drs.Alexander Tahalele) berada di luar daerah,”ujarnya.
Hatala mengakui, untuk saat ini sudah ada SK baru dari MKKS Kota Ambon yang diterima oleh pihak Disdikbud Maluku, namun SK tersebut diterima setelah berita referensimaluku.id tersebut viral di media sosial fesbuk dan tiktok.
“SK yang terbaru kami terima pada saat berita ini sudah viral. Jujur saja, saya baru terima SK-nya hari ini.
Pada SK terakhir yang kami terima, semua sekolah yang mendaftar di BPTI sudah dilibatkan (dalam SK tersebut),” ungkapnya.
Hatala mengatakan berdasarkan penjelasan Sekretaris MKKS Kota Ambon Hilal Wattiheluw bahwa alasan penunjukan SMA Siwalima adalah soal anggaran dan itu dimakluminya.
“Kami sadari sungguh, MKKS adalah kumpulan kepala sekolah. Jadi pelaksanaan seleksi di kota Ambon berbeda dengan kabupaten, karena kabupaten ada cabang dinas yang terlibat di situ,”paparnya.
Dengan demikian dirinya memaklumi, karena untuk melaksanakan seleksi dilakukan oleh MKKS dengan konsekuensi anggaran yang sangat riskan.
Ia menambahkan, pelaksanaan FLS2N maupun Olimpiade Seni Siswa Nasional (02SN) tingkat provinsi baru akan dilaksanakan pada awal Juli 2024.
“Terkait pelaksanaan Seleksi peserta O2SN, pihak MkKS telah melakukan seleksi, bukan penunjukan,” tutup Hatala. (RM-02)
Discussion about this post