REFMAL.ID.AMBON – Era keterbukaan Madrasah menjadi bagian dalam sistem pendidikan di Indonesia yang berkembang dan semakin moderen.
Transformasi pendidikan di Madrasah sangat mengalami perubahan begitu luar biasa sejak tahun 1980 -an sampai saat ini.
Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Ambon, Riyadi Kamis, S. Pdi.,M.Pd dalam menggelar kegiatan Workshop review kurikulum menuju digitalisasi Madrasah dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MTs Negeri Ambon, di Hotel Everbright, Rabu (5/6/2024).
Yadi mengatakan menerapkan pembelajaran berbasis digital menuju digitalisasi ini kami hadirkan narasumber dari Fasilitator Madrasah digital untuk memberikan pemahaman pembelajaran digital dan mendukung program kita sehingga bisa menuju ke Madrasah digital, Ujar Yadi.
“Alhamdulillah tahun ini kami sudah siapkan beberapa infrastruktur yaitu salah satunya adalah TV digital yang sama dengan emoji dengan menggunakan layar sentuh”.
“Diruang kelas Madrasah ada empat TV nantinya dipasang untuk membantu penerapan digitalisasi Madrasah, serta koneksi wifi diseluruh lingkungan Madrasah dan beberapa CCTV dari 32 dipetakan”.
Telkomsel juga mengajak kami kerjasama dalam rangka penerapan aplikasi yang sebelumnya kami sudah siapkan satu aplikasi yang menjembatani media pembelajaran online yang dibuat oleh para guru dan
hampir realisasi untuk HP siswa, Ujar Yadi.
Yadi berharap kegiatan pembelajaran serta pelayanan digitalisasi Madrasah ini dapat terus dikembangkan agar Madarasa ini tidak kalah dengan Madrasah di daerah – daerah lain, Pungkas Yadi.
Koordinator Fasilitator Madrasah Digital, Zulfikar Nur, mengatakan kegiatan Worskop terkait dengan review kurikulum masukan digitalisasi di kurikulum itu sangat efekrif, karena era sekarang digitalisasi itu penting untuk melakukan implementasi terkait dengan digitalisasi di Madrasah itu harus dimasukan di kurikulum maka, kurikulum sangat menentukan arah Madrasah kedepan khususnya Madrasah di Maluku, Ungkap Zul.
“Untuk bisa menjadi Madrasah digital yaitu menyiapkan sarana, seperti sarana multimedia, jaringan minimal 400 Mbps per Madrasah, alat transformasi digital bagi siswa, dan SDM harus siap”.
Sarana SDM sangat mempengaruhi implementasi Madrasah digita. Untuk mencakup digitalisasi semuanya mulai dari pelayanan digital, perpustakaan digital, laboratorium digital, dan pembelajaran digital sampai pada pengelolaan kantin digital. Semua ini bisa dilakukan dengan upaya kerja keras dan semangat untuk mengubah Madrasah, Jelasnya.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Kota Ambon, Fachrurrazy Hassannusi, mengatakan bahwa Madarasah menuju digitalisasi harus didukung seluruh stokholder dan juga para guru dan staf tata usaha.
Perubahan bukan dia datang begitu saja, namun dengan upaya kerja keras para guru dan staf tata usaha bisa membawa hasil yang efektif.
Apa yang hari ini dilakukan Madrasah kami sangat mendukung penuh. “Saya berharap proses menuju Madrasah digitalisasi secara bertahap, dukungan dari guru dan seluruh staf TU bisa memberi hal yang penting untuk bisa di perhatikan yaitu kerja sama harus bisa memberikan yang terbaik kepada Madrasah”.
Kepala Kanwil Kementerian agama Provinsi Maluku,Dr.Yamin dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bagian TU, Kakanwil Maluku, Rusydi Latuconsina, mengatakan digitalisasi Madrasah adalah transformasi proses belajar mengajar di Madrasah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Digital bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan siswa untuk era digital. “Oleh karena itu, dengan kegiatan ini saya menyambut baik dan memberikan penghargaan yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini”.
Saya mengajak para pengelola pendidikan manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mendunia agar membawa dampak positif bagi pendidikan di Maluku serta bagi kehidupan umat manusia. (RM-04)
Discussion about this post