Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pattimura
Referensimaluku.id,-“Lakukan apa yang kamu bisa dengan semua yang kamu miliki, di mana pun kamu berada.” Merupakan qoutes dari Theodore Roosevelt, Jr (1858-1919) Presiden Amerika Serikat ke-26 keturunan imigran Belanda. Ia merupakan sepupu dari Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) Presiden Amerika Serikat ke-32. Qoutes ini relevan dengan Jenderal Maruli Simanjuntak, dimana ia melakukan yang terbaik pada tugas-tugas dalam dunia ketentaraan hingga kemudian ia dipercayakan mengemban jabatan sebagai orang nomor satu di jajaran Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD).
***
Boleh dibilang Jenderal Maruli Simanjuntak perwira tinggi (Pati) berdarah Batak Toba, yang sejak Rabu (29/11/2023) lalu resmi menjadi Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kasad) ini, tak pernah bermimpi kariernya sama dengan tiga sesepuh Kasad. Ketiganya juga berdarah Batak Mandailing dan Batak Toba yakni, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution Kasad ke-2 (1949-1952) dan ke-5 (1955-1962), Kolonel Zulkifli Lubis Kasad ke-4 (1955) serta Jenderal Maraden Saur Halomoan Panggabean Kasad ke-8 (1968-1969). Karier militernya sejak awal dijalani seperti lazimnya kawan-kawannya yang lain.
Dibandingkan dengan Jenderal Besar Nasution Kasad ke-2 dan ke-5, Kolonel Lubis Kasad ke-4 serta Jenderal Panggabean Kasad ke-8, tentu mereka lebih populer daripada Jenderal Simanjuntak Kasad ke-35 itu. Pasalnya ketiga figur militer Indonesia asal Sumatera Utara ini merupakan aktor-aktor utama, yang menghiasi perpolitikan tanah air Ketika itu. Hal ini terjadi seiring dengan masih gencarnya revolusi fisik dan perpolitikan di tanah air yang sangat dinamis. Sehingga mereka pun tampil di front-front pertempuran maupun perpolitikan nasional, dimana zaman menghendaki kehadiran mereka disana.
Tak seperti tiga seniornya Jenderal Besar Nasution, Kolonel Lubis, dan Jenderal Panggabean tersebut, yang lahir di tanah asalnya Sumatera Utara sana. Jenderal Maruli justru lahir di Bandung pada 27 Februari 1970. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992, yang ditempuh pendidikannya itu sejak tahun 1989 lampau. Kapasitasnya terbaik, sehingga ia kemudian mengikuti berbgai pendidikan antara lain : Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad Dikreg XLV, Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Berbagai pendidikan tersebut sebagai bekal baginya untuk mengisi job-job dalam internal TNI AD. Sejak tahun 2002 ia dipercayakan mengemban jabatan Dandenpur Cakra, 2005-2008 Pabandya Opssus 2008-2009 Danyon 21 Grup 2/Sandi Yudha, 2009-2010 Danseko Pusdikpassus, 2010-2013, Wadan Grup 1/Para Komando, 2013-2014 Dan Grup 2/Para Komando, 2014 Asops Danjen Kopassus, 2016-2017 Dan Grup A Paspampres.
Selanjutnya sejak 2016-2017 ia dipercayakan mengemban jabatan sebagai Dandrem 074/Warastratama, 2017-2018 Wadanpaspampres, 2017 Kasdam IV/Diponegoro, 2018-2020 Danpaspampres, 2020-2022 Pangdam IX/Udayana, 2022-2023 Pangkostrad (2022-2023). Puncaknya tatkala Rabu (29/11/2023) lalu ia dilantik menjadi Kasad oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Karier Jenderal Maruli bersinar, banyak kalangan mengatakan kariernya yang menanjak tidak terlepas dari ia adalah anak mantu dari Jenderal Hor Luhut Binsar Pandjaitan.
Istrinya adalah Paulina Pandjaitan putri sulung dari Jenderal Hor Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Bisa jadi demikian, dimana relasi-relasi kekeluargaan diantara para elite di ranah pemerintahan, yang kemudian saling mensupport untuk mencapai karier, yang tinggi pada suatu organisasi. Tentu bukan semata-mata pendekatan spoil system, namun kapasitas dan pengalaman karier dalam dunia ketentaraan yang menjadi aspek determinen bagi Jenderal Maruli, sehingga kariernya cemerlang sampai dengan mencapai jabatan Kasad.
Kini Jenderal Simanjuntak telah mengemban jabatan sebagai Kasad, banyak ekspetasi dari rakyat di tanah air, agar ia mampu menjalankan tugasnya dengan profesional. Dimana dapat menempatkan TNI AD dalam posisi netral dalam agenda Pemilu 2024, yang tengah berlansung. Namun disamping itu, ia melalui organisasinya tersebut, dapat mensupport dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pembantuan TNI AD bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dari sisi pemeliharaan keamanan dan kamtibmas (Harkamtibmas) selama berlangsungnya agenda demokrasi akbar di tahun 2024 tersebut. (*)
Discussion about this post