Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pattimura
Referensimaluku.id,- Ambon –Pada 24 Juli 2023 lalu nama Dr. Labayoni, S.IP, M.Si pernah mencuat namanya meramaikan bursa calon Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Maluku pada salah satu media online lokal, dengan judul berita ”Labayoni-Rahawarin Layak Carteker Gubernur Maluku.” Namun namanya redup tidak menjadi perbincangan publik di Provinsi Seribu Pulau ini, untuk menjadi calon Pj Gubernur Provinsi Maluku setelah jabatan ini ditinggalkan Irjen. Pol. Purn. Drs. Murad Ismail, SH, MH pada 31 Desember 2023 mendatang.
Ketika berita dari media online lokal tersebut saya send via wahattsap (wa) ke Dr. Boy begitu sapaan populernya dikalangan orang-orang dekatnya. Ia hanya menjawab dengan nada tertawa, ”hehehehe bgtu e makasih infonya,” dan saya pun membalasanya, ” Siap Pak Boy, teman-teman media wacanakan ni. sehat sukses slalu Pak Boy.” Itu adalah percakapan terakhir saya dengan beliau enam lima yang lalu, setelah pada akhirnya namanya mencuat untuk mengisi jabatan orang nomor satu di Bumi Kie Raha itu.
Sempat juga perbincangan saya dengan Rudy Muhrim boz media online Klik Maluku via wa. Saya katakan salah satu putra Maluku, yang memiliki kepangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya di Jakarta adalah Dr. Labayoni. Ia kini menduduki jabatan pimpinan tinggi madya sebagai Deputi Bidang Dukungan Teknis Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Deputi TP3 Bawaslu RI), dimana ia figur yang memenuhi persyaratan untuk di usulkan sebagai Pj Gubernur Provinsi Maluku.
Disamping itu, sempat juga Dr. Labayoni mengemban jabatan sebagai Pelaksana Harian (PLH) dan Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris Jenderal (Sekjend) Bawaslu RI. Bahkan pernah juga ia menjadi calon kuat Sekjend Bawaslu RI. Tapi rupanya dalam perkembangannya Dr. Labayoni tidak mendaftarkan dirinya sebagai calon Pj Gubernur Provinsi Maluku di Panitia Kerja (Panja) calon Pj Gubernur Provinsi Maluku DPRD Provinsi Maluku sebulan yang lalu.
Nama Dr. Labayoni justru diusulkan oleh DPRD Provinsi jiran kita yakni, Maluku Utara bersama dengan Sekretaris Provinsi Maluku Utara, Samsudin A. Kadir dan Rektor Universitas Khairun Ternate, Ridha Ajam pada Jumad (01/12/2023) seminggu yang lalu. Ia putra Maluku yang disulkan menjadi Pj Gubernur Maluku Utara, karena setelah menamatkan studinya di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Ambon pada 1991 karier birokrasinya dijalani di eks Kabupaten Maluku Utara, yang dahulunya merupakan bagian dari wilayah administratif Provinsi Maluku.
Ekspetasi kita Putra Maluku kelahiran Tiuw Saparua, Maluku Tengah pada 6 September 1967 lampau ini bisa ditetapkan sebagai Pj Gubernur Provinsi Maluku Utara oleh Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dengan pengalaman dalam birokrasi pemerintahan dan penyelenggara Pemilu, Dr. Labayoni dapat mengawal transisi pemerintahan melalui agenda Pilkada Provinsi Maluku Utara pada tahun 2024 mendatang secara damai dan sukses.
***
Terlepas dari itu, pendidikan La Bayoni kecil dimulai di SD Inpres Saparua pada 1975-1981, dilanjutkan dengan SMP Negeri 1 Saparua, serta di SMA Negeri 1 Saparua. Di tingkat pendidikan tinggi La Bayoni mengambil kuliah APDN Ambon dengan jurusan Pemerintahan, lulus pada 1991. Tak puas dengan tiga tahun studinya di APDN, La Bayoni kembali belajar mengambil Program Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka Jakarta dengan mengambil jurusan Administrasi Negara dan lulus 1999.
Setelah menjadi sarjana, mengambil Pendidikan Magister (S2) di Universitas Hasanudin Makassar dengan mengambil jurusan Administrasi Pembangunan Konsentrasi Pemerintahan Daerah dan lulus pada 2007. Di jenjang strata tiga (S-3) mengambil Ilmu Administrasi dengan konsentrasi Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran Bandung dan lulus tahun 2014.
Sebelum menjabat pimpinan tinggi Aparatur Sipil Negara, karir birokrasi La Bayoni dimulai dari tingkat kecamatan. Pada tahun 1996-1997 La Bayoni tercatat pernah menjadi Pj. Kaur Umum Kecamatan Galela Kabupaten Maluku Utara. Di dunia kepemiluan, sebelum terjun ke Bawaslu, La Bayoni juga pernah menjadi Sekretaris KPUD Kabupaten Halmahera Utara, Maluku pada Juli 2003 – Maret 2006. Lalu dalam rentan waktu 2013-2018, secara berurutan La Bayoni menduduki jabatan kepala sekretariat (Kasek) di tiga provinsi yakni Kasek Bawaslu Provinsi Banten, Kasek Bawaslu Provinsi Papua Barat, serta Kasek Provinsi Maluku Utara.
Selain di dunia kepemiluan, La Bayoni juga pernah menjadi Sekretaris DPRD Kabupaten Halmahera Utara pada Maret 2006- Desember 2013 serta Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Gubernur Maluku Utara Juli 2014 – September 2016.Baginya Pemilu di Indonesia adalah pemilu yang penuh dengan dinamika dalam pelaksanaannya namun selalu ada jalan solusi dalam penyelesaiaannya sehingga sangat unit dan menjadi pusat studi dari seluruh negara dunia dalam setiap pelaksanaannya.
Lama mengabdi kepada bangsa dan negara, pada tahun 2000 La Bayoni diganjar penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia kala itu. Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya.Kini, La Bayoni tetap mengabdi pada bangsa dan negara yang fokus dalam dunia pengawasan pemilu. Dilantik pada 17 Juni 2021, La Bayoni menduduki jabatan pimpinan tinggi madya sebagai Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu.(Bawaslu RI, Antara Maluku, 2023).(*)
Discussion about this post