Referensimaluku.id.Ambon — Dua bulan lagi Kota Ambon memasuki usia yang ke -1447 tahun tepatnya pada 7 September 2023. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sudah menyiapkan berbagai lomba dan pawai budaya untuk memeriahkan perayaan HUT Kota yang dijuluk Manise ini.
“Peringatan HUT Kota Ambon kali ini mengusung tema ” Kasih Par Ambon” (Berikan Untuk Ambon ).
“Ambon for Samua”. Setelah kita berikan kepada Kota Ambon, maka Kota ini milik kita bersama,” jelas Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena kepada Referensimaluku.id, saat membuka Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Ambon di Hotel Grand Avira, Jalan Jenderal Sudirman, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Rabu (27/7/2023).
Menurut Wattimena tema HUT ke-447 Kota Ambon tersebut adalah sebuah narasi untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Ambon, apapun profesinya apapun tanggungjawabnya untuk bersama – sama dengan pemerintah berupaya membangun Kota ini. ‘Karena itu kita diminta untuk kasih par Ambon. Berikan untuk Ambon,” ulasnya.
“Kita yang menjadi warga Kota Ambon punya tanggung jawab sama untuk menjaga Kota ini, membangun Kota ini, sehingga kita semua sejahtera bersama di Kota ini. Kita tidak bisa mengharapkan satu komunitas tertentu atau satu suku tertentu, atau agama tertentu membangun Kota ini. Semua mesti bersama – sama. Oleh karena itu, arak – arakan dalam peringatan HUT ke-447 Kota Ambon mesti dibangun dalam kondisi kebersamaan supaya dia mempererat kuisitas kehidupan sosial antara masayarakat di Kota Ambon,” jabarnya.
“Di HUT ke-457 Kota Ambon nanti kita melibatkan semua orang. Kalau kita sudah menjadi orang Ambon, adat istiadat Ambon tetap ada yang terdepan dan untuk Kota ini ke depan. Latar belakang kita, Dari mana kita berasal, budaya – budaya yang ada di Ambon itu merupakan bagian bersama dengan adat istiadat budaya seluruh warga Kota Ambon untuk kita bangun Kota ini,” jelasnya.
Lomba budaya ini menampilkan budaya berupa tarian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, asal Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Buru, Buru Selatan, Seram Barat, Seram Timur, Maluku Tengah dan lainnya. “Semua menjadi bagian dari pada budaya yang mendukung Kota Ambon hari ini,”tutupnya. (RM-04)
Discussion about this post