Reerensimaluku.id,Ambon-“Perang kata-kata” antara Camat Nusaniwe Neltje Latuny dan anak buahnya di Kantor Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Devi Matitaputty (DM) bukan tak mungkin kelak berakhir di ranah hukum.
Menghubungi redaksi referensimaluku.id di Ambon, Minggu (9/7/2023) malam, DM mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah advokat di daerah ini yang siap memberikan jasa hukum cuma-cuma untuk memidanakan Camat Latuny dan Bendahara Kantor Kecamatan (Benkancam) Nusaniwe Juliana Latukolan atas dugaan penggelapan hak DM, yakni gaji 13 berjumlah lebih kurang Rp. 4 Juta.
“Pokoknya dalam Minggu ini jika tak ada niat baik dari Ibu Camat Nusaniwe (Neltje Latuny) dan Bendahara Kantor Camat Nusaniwe (Juliana Latukolan) untuk kasih gaji 13 milik saya, maka saya akan buat pengaduan ke polisi.
Tak ada alasan kok untuk tahan gaji 13 saya. Kita lihat saja nanti,” koar DM didampingi kuasa hukumnya. DM mengakui jika selama kurun Mei 2023 dirinya hanya menjalankan tugas dj kantor Kecamatan Nusaniwe selama lebih kurang 14 hari atau dua pekan dan selanjutnya pada Juni 2023 dia sebanyak tujuh hari atau satu pekan tidak hadir tanpa alasan yang jelas karena masalah pribadi dan keluarga setelah suaminya meninggal dunia pada beberapa tahun silam.
“Kalau dibilang saya malas berkantor hal itu tidak selamanya benar karena saya juga berkantor kok cuma ada beberapa hari yang absen karena punya masalah pribadi dan keluarga setelah suami saya meninggal dunia”. DM juga mengakui benar jika dirinya pernah tiga kali tidak merespons surat panggilan Camat Latuny karena khawatir dan pesimis tak ada jalan keluar, tapi justru dia dipermalukan di depan para penagih hutang.
“Bagi saya, pimpinan macam apa sih yang tidak bisa atasi masalah anak buah dengan baik-baik dan dengan rendah hati mau mencari jalan keluar. Percuma juga jadi majelis di gereja tapi sifatnya angkuh, kasar, suka ‘bakata orang’, suka ‘bahina orang’ kayak seng punya hati pahit bagitu”.
DM mengutarakan dirinya pernah memenuhi surat panggilan pimpinannya yang arogan itu pada Mei 2023, namun bukannya masalah dirinya diselesaikan baik-baik, tapi sebaliknya dia dikata-katai dan dihina-bina layaknya bukan manusia oleh pimpinannya itu.
“Waktu di Mei kemarin (2023) itu saya datang penuhi surat panggilan Ibu Camat Nusaniwe (Neltje Latuny) di Kantor Camat Nusaniwe. Saya kira masalahnya bisa diatasi baik-baik oleh Ibu Camat (Nusaniwe) yang harus bisa bertindak sebagai pimpinan, tapi juga bisa berperan sebagai orangtua bagi saya.
Tapi anehnya setelah sampai di kantor justeru saya dicaci-maki, saya dihina-hina dan saya dikata-katai seperti binatang yang tak punya harga diri. Makanya tiga panggilan berikutnya di Juni 2023 saya tidak mau hadir karena alasan-alasan tersebut”.
DM mengungkapkan dirinya pernah berkonsultasi dengan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ambon Dominggus Watilette dan dia disarankan merendahkan hati agar masalah dapat diselesaikan baik-baik.
“Nah atas saran Pak Mahulette di BKD Kota Ambon, Kamis malam tanggal 29 Juni 2023 saya bersama ibu saya (Evi Matitaputty) bertamu di rumah kediaman Ibu Camat Nusaniwe di Passo, tapi bukannya menyambut kita baik-baik, justru saya dan ibu saya diusir Ibu Camat Nusaniwe dan suaminya.
Saat itu Ibu Camat Nusaniwe bentak saya dan ibu saya :”Hoe kaluar..kaluar. Se pigi..se pigi. Nanti ketemu di kantor sa!”. Setelah itu Ibu Camat Nusaniwe membanting pintu lalu masuk dalam kamar. Waktu ibu saya sempat berkata :” Ibu Camat Nusaniwe e beta minta maaf jua kalo beta pung anak salah”, tapi Ibu Camat Nusaniwe tetap tidak peduli dengan permintaan maaf ibu saya”.
DM menegaskan dirinya tidak sependapat jika disebut gaji 13nya selaku Aparat Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Ambon di Kantor Kecamatan Nusaniwe sengaja ditahan pimpinannya hanya lantaran dituding doyan berhutang.
“Masalah hutang – piutang itu kan urusan pribadi saya. Yang penting saya tidak korupsi uang negara. Saya juga terlilit hutang hanya dengan tiga orang dan bukan dengan masyarakat satu Kota Ambon.
Memangnya negara dan ASN tidak pernah berhutang. Jadilah pimpinan yang bijaksana. Jangan bikin malu anak buah di depan umum. Ingat ya roda kehidupan akan selalu berputar. Mungkin hari ini saya dipermalukan. Saya hanya bawa pergumulan hidup saya ini ke hadapan TUHAN sang Pemberi Hidup dan berkat, sebab saya yakin dan percaya jika siapa buat baik pasti dapat baik,” tutup DM dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu Camat Nusaniwe Neltje Latuny yang dikonfirmasi via nomor ponselnya, Minggu (9/7/2023) malam sekira pukul 23.20 WIT tidak beretikad baik merespons pertanyaan-pertanyaan konfirmasi media siber ini.Patut diduga nomor kontak media ini diblokir yang bersangkutan.
Sedangkan Benkancam Nusaniwe Juliana Latukolan juga enggan meladeni pertanyaan konfirmasi seraya meminta media ini ke kantornya. “Bapak (wartawan media siber ini) maaf sebelumnya. Bapak kalau mau konfirmasi alangkah bagusnya kalau bapak ke kantor camat (Nusaniwe). Itu usul beta,” elak Latukolan. (RM-03/RM-06)
Discussion about this post