Referensimaluku.id,Ambon-Sejumlah pelatih karate mempertanyakan seleksi atlet karate yang dilakukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Karate-do Indonesia (Forki) Maluku pada 10 Juni 2023 ke kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2023 yang tidak transparan dan terkesan formalitas. Selebihnya hasil Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV 2022 tidak dijadikan rujukan menentukan atlet karate lebih layak membela daerah ini di Pra PON XXI di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada akhir Juni 2023.
“Yang saya dengar di 10 Juni 2023 akan diadakan seleksi tapi tanpa penonton dan tanpa pendampinggan dari pelatih tiap Perguruan. Jadi hanya pelatih Pra PON dan wasit pra PON. Saya baru dengar ada aturan kayak begni,” kecam salah satu pelatih karate kepada referensimaluku.id via WhatsApp, Senin (29/5).
Sumber yang meminta namanya tak dipublikasikan ini malahan mengkhawatirkan intervensi berlebihan pengprov Forki Maluku dalam seleksi atlet ke Pra PON 2023. “Katanya supaya tidak ada intervensi di dalamnya. Tapi, kenyataan yang ada mereka-mereka itu yang selalu bikin intervensi.
Kalau kayak begni bagusnya biar tak ada atlet karate Maluku yang ke PON,” ketus sumber. Sayangnya pengurus Forki Maluku masih sulit dimintai komentar soal keluhan pelatih karate akan seleksi tak transparan ke Pra PON 2023. (RM-03)
Discussion about this post