Referensimaluku.id.Ambon- Praktisi sepakbola Maluku Reza Syaranamual menilai pengusungan nama Walikota Ambon sebagai piala yang diperebutkan kontestan Piala Suratin usia 17 tahun adalah bagian penyesatan terhadap khalayak sepabola di Maluku.
“Piala Suratin kan kompetisi resmi PSSI setiap tahunnya dan tidak pernah pakai nama pejabat lain selain almarhum Soeratin sebagai pendiri PSSI sendiri,” tegas Syaranamual kepada Referensimaluku.id via ponselnya, Rabu (25/1/2023).
Dia menuding pengurus Asosiasi Provinsi PSSI Maluku hanya mencari keuntungan sesat di balik kompetisi resmi Piala Suratin. “Piala Suratin ya cukup piala suratin. Jangan pakai embel-embel lain misalnya Piala Suratin memperebutkan Piala Walikota Ambon. Saya anggap pengurus Asprov PSSI Maluku hanya kejar sesuatu tanpa mau berkorban,” tudingnya.
Syaranamual mempertanyakan mengapa biaya pendaftaran bagi kontestan Piala Suratin di Maluku lebih besar dari biaya yang diterapkan di Asprov-Asprov PSSI lain di Tanah Air. “Saya baru telepon teman saya katanya di Kalimantan biaya pendaftaran Piala Suratin hanya berkisar Rp 3 juta. Di Makassar hanya Rp.2 juta. Kok di Maluku mahal sekali sampai di atas Rp. 5 juta. Saya lihat Asprov PSSI Maluku kurang beres,” kecamnya.
Ketua Asprov PSSI Maluku Sofyan Chang Lestaluhu dengan enteng menanggapi tudingan Syaranamual. “Ini bukan kali pertama Asprov PSSI Maluku menggunakan Kompetisi Soeratin Piala Walikota. Tahun 2021 juga Kompetisi Soeratin Piala Walikota. Kita pernah melaksanakan Liga 3 Piala Gubernur Maluku dan Kompetisi Soeratin Piala Gubernur Maluku terus masalahnya di mana.
Aturan mana yang melarang,” kilah Sofyan ketika dikonfirmasi Kamis (26/1/2023. “Biaya pendaftaran Liga 3 di Provinsi lain ada yang sampai Rp.25 juta terus apa masalahnya.Peserta Klub dan SSB tidak ada yang Komplain. Boleh tahu yang bersangkutan dari Klub atau SSB mana. Jangan-jangan dari SSB tidak terdaftar,” ketusnya.
Sofyan berdalih keterlibatan Penjabat Walikota Ambon Boudewin Wattimena dalam kegiatan sepakbola merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah terhadap olahraga khususnya sepakbola. “Aturan di PSSI tidak pernah melarang. Terus anda belajar di mana?. Anda (wartawan) tulis jangan ada yang dikurangi ya. Ini klarifikasi resmi,” tegas Sofyan. (RM-03/RM-04)
Discussion about this post