Referensimaluku.id.Ambon-Nepotisme dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memang sudah menjadi syndrome mematikan kualitas sumber daya aparatur di seluruh wilayah Indonesia. Di Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel), misalnya, akibat penerapan sistem nepotisme dalam perekrutan CPNS non Aparatur Sipil Negara (ASN), sejumlah tenaga honor (honorer) yang sudah lama mengabdi disingkirkan dari dalam daftar penerimaan CPNS Pemkab Bursel tahun 2022 yang diusulkan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah atau dinas dan badan di Pemkab Bursel ada sejumlah honorer yang nama-nama mereka digantikan orang-orang dekat pejabat padahal mereka itu tidak pernah menjalani honor di Pemkab Bursel,” kecam sejumlah tenaga honor Pemkab Bursel yang enggan menyebutkan identitas mereka ke referensimaluku.id via WhatsApp,Jumat (18/11/2022).
Sumber-sumber itu mengharapkan Pemkab Bursel di bawah pemerintahan Bupati Safitri Soulisa tetap mengedepankan kualitas dan keadilan dalam perekrutan CPNS non ASN. “Harus adil lah. Masak kita yang sudah lama honor tapi nama kita tak dimasukan dalam daftar penerimaan yang diusulkan ke BKN oleh Pemkab Bursel,” harap sumber.
Mereka meminta DPRD Kabupaten Bursel dapat menindaklanjuti keluhan para honorer yang merasa diabaikan Pemkab setempat. “Para anggota Dewan yang terhormat jangan hanya tinggal diam. Kasihan kita ini. Kita sudah lama mengabdi tapi jasa kita diabaikan Pemkab Bursel. Percuma kalian kita pilih tapi takut bersuara,” seru sumber. (RM-05)
Discussion about this post