Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP,MA
Pemerhati Sosial, Ekonomi&Politik
Referensimaluku.id,-Ambon-
Terdapat sembilan buah buku yang narasinya tentang politik. Politik selalu saja menjadi perbincangan yang menarik sepanjang masa. Hal ini tidak terlepas dari penyebutan kita dengan istilah populer “zoon politicon”, suatu istilah yang digunakan Aristoteles (384-322 SM), untuk menyebut makhluk sosial. Namun dalam perspektif sederhana sebagian besar kalangan menganggap “zoon politicon” adalah insan politik.
Dalam perkembangannya politik pun menjadi kajian ilmu pengetahuan (wissenschaft), dengan nomenklaturnya ilmu politik (political science), dimana ada yang berpendapat lahir pada 450 SM dengan perspektif pemikiran mengenai negara. Hal ini dapat dilihat pada karya dua orang filsuf kenamaan Yunani Kuno yakni ; Aristoteles dan Plato (427-347 SM).
Baik Plato maupun Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofis, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh. Namun ada yang berpendapat ilmu politik sebenarnya baru lahir pada abad ke-19 lampau.
Pada saat itu ilmu politik berkembang beriringan dengan cabang-cabang ilmu sosial (sozialwissenschaften) lainnya, seperti ; sosiologi, antropologi, ekonomi dan psikologi. Dalam perkembangannya, ilmu-ilmu ini saling mempengaruhi satu sama lainnya. Andrew Heywood (1997) seorang ilmuan politik berkebangsaan Inggris dalam bukunya berjudul “Politics” membagi ilmu politik kedalam empat bidang kajian utama.
Empat kajian utama itu, yakni: 1) Teori politik yang meliputi: definisi politik; pemerintahan, sistem dan rezim; ideologi-ideologi politik; demokrasi; dan negara. 2) Bangsa-bangsa dan globalisasi meliputi: bangsa dan nasionalisme; politik subnasional; dan politik global. 3) Interaksi politik terdiri dari: ekonomi dan masyarakat; budaya politik dan legitimasi; perwakilan, pemilu dan partisipasi dalam pemilu; partai politik dan sistem kepartaian, kelompok, kepentingan dan gerakan.
Selanjutnya 4) Mesin pemerintahan yang meliputi: konstitusi, hukum dan yudikatif; lembaga legislatif; lembaga eksekutif; birokrasi; militer dan polisi. 5) Kebijakan dan kinerja meliputi: proses kebijakan dan kinerja sistem. Perspektif menarik dari Heywood pada point ketiga karena kita selalu bersentuhan dengannya, dimana menjadi hal vital strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Disamping Heywood, masih banyak lagi ilmuan politik lain yang membagi ilmu politik menjadi beberapa bidang kajian utama seperti : Seymour Martin Lipset, Robert A. Dahl, Samuel Huntington,
Joseph LaPalombara, Barbara Geddes, Afan Gaffar, dan Riswandha Imawan serta lain-lainnya. Bukan hanya ilmuan politik yang mengkaji ilmu politik saja, tapi secara global semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk mengkaji ilmu politik, dimana berkontribusi positif menambah wawasan tentang ilmu politik. (*)
Discussion about this post