Referensimaluku.id.Ambon-Undangan Majelis Jemaat Gereja Protestan (GPM) Pancaran Kasih Gunung Nona, Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Nomor: 58/KPA-JPK/D.3/08/2022 tertanggal 12 Agustus 2022 ditujukan ke Herman Siamiloy dan Rony Samloy dinilai keliru dan tidak akan dapat memadamkan inti masalah sesungguhnya. “Bukan saya tidak mau menghadiri pertemuan klarifikasi itu,tetapi kedudukan saya sebagai warga jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona-Ambon adalah juga sebagai narasumber dalam pemberitaan di media online referensimaluku.id.
Artinya, persoalan ini telah menjadi konsumsi publik di Maluku, sehingga menjadi tugas pimpinan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih memberikan hak jawab secara tertulis ke media online tersebut sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” ungkap Herman kepada media online ini via ponsel, Sabtu (13/8).
Menurut Herman kalaupun undangan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona (Ambon) tersebut semata-mata untuk kepentingan klarifikasi pemberitaan di referensimaluku.id di tingkat jemaat, hal itu pun tidak fair dan tidak akan mematikan titik api persoalan jika tak ada tim investigasi, tim advokasi, ketua badan koordinator pelayan dan pemangku kepentingan lain di jemaat GPM setempat. “Mengapa? Sebab, isi dari pemberitaan media referensimaluku.id adalah keresahan saya selaku warga Jemaat GPM Pancaran Kasih di mana saya mempertanyakan sejauh mana kelanjutan proses investigasi kasus dugaan penggelapan atau raibnya ratusan juta rupiah uang jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona.
Karena itu, mesti tim investigasi juga diundang untuk klarifikasi ini. Selain itu tim advokasi juga harus diundang hadir sebab tim advokasi bukan hanya bertugas urus sertifikat atau alas hak gedung gereja. Justru masalah pelik ini yang butuh kehadiran tim advokasi. Nah, undang juga ketua bakopel jemaat Pancaran Kasih agar obyektif sebab isu ini sangat meresahkan kami selaku anggota jemaat GPM Pancaran Kasih,” papar pegiat antikorupsi Maluku ini.
Di bagian lain Ketua Tim Advokasi Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona (Ambon) Rony Samloy mengutarakan alasan mengapa dirinya tidak menghadiri undangan yang dilayangkan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih terkait pertemuan untuk klarifikasi pemberitaan media online. “Saya sudah berkedudukan sebagai narasumber dalam pemberitaan di referensimaluku.id, dan kasus ini sudah menjadi konsumsi publik di Maluku dan di belahan dunia lain.
Nah, rasionalnya menjadi tugas pimpinan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih untuk memberikan hak jawab di media online referensimaluku.id dan bukan mengundang kita sebagai narasumber,” tegasnya, Sabtu (13/8). Rony menegaskan dirinya akan menghadiri pertemuan dengan pimpinan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona (Ambon) untuk kepentingan klarifikasi jika yang diundang juga adalah tim investigasi, tim advokasi, Bakopel, dan pihak-pihak yang berdasarkan hasil temuan tim investigasi telah menyalahgunakan atau menggelapkan uang gereja di Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona, Ambon untuk kepentingan pribadi dan kepentingan tidak jelas di luar kepentingan pelayanan jemaat GPM setempat. “Catat ya! Selama pertemuan nanti tidak ada pihak-pihak yang saya sebutkan tadi dan hanya ada pimpinan Majelis Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona, maka saya tidak akan hadir sekalipun diundang berkali-kali,” tandasnya.
Rony menambahkan selaku ketua tim Advokasi Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona (Ambon) dirinya akan tetap mengawal kasus ini sampai tuntas. “Jangan anggap remeh masalah ini. Selaku orang percaya kita harus berdiri di atas kebenaran. Ya katakan ya dan tidak katakan tidak. Jangan munafik. Kalau mau masalah ini klir dan tidak melebar jauh ya undang seluruh pemangku kepentingan di Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona. Jangan hanya untuk person to person. Sepanjang tidak ada etikad baik seperti itu saya akan membela kepentingan jemaat secara kolektif sebab banyak anggota jemaat sudah resah dengan kasus yang baru pertama kali terjadi di Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona (Ambon) ini, tetapi masalahnya mereka takut bersuara.
Nah, dalam konteks ini tugas saya adalah membantu menyampaikan dan menyambung suara jemaat yang tersumbat,” pungkas advokat dan jurnalis ini. (RM-04/RM-05)
Discussion about this post