Referensimaluku.id.Ambon-Tangisan mengharu biru mewarnai pemberangkatan jenasah Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XVI/Pattimura Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Stefanus Maahury dari Bandara Udara Internasional Pattimura, Laha, Ambon, Maluku, menuju Bandung, Jawa Barat, Senin (16/5/2022). Maahury tutup usia karena didiagnosa gagal jantung di Rumah Sakit Tentara Kelas III Ambon, Sabtu (14/5/2022).
Kepergian Maahury untuk selama-lamanya membawa kabar duka mendalam dan suasana getir bak sembilu yang merusak Sukma orang Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku di manapun. Sebab sepanjang sejarah berdirinya Komando Daerah Milipter (Kodam) Pattimura pada 24 Oktober 1959 (*15 Mei 1999), baru kali ini ada putra Kisar yang menduduki jabatan strategis selevel Kasdam.
Maahury adalah orang Kisar pertama yang menjabat Kasdam Pattimura. Maahury akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Neglasari, Kota Bandung, Jawa Barat. “Selamat jalan Kakanda Bae Brigjen TNI Stefanus Maahury.
Selamat jalan menuju Surga Bapa. Segala kebaikanmu selalu kami kenang dan akan tumbuh menjadi pohon lebat,” tulis Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku Anos Yermias di Grup WA Yotowawa Family. “NOHO INNA RAI AMAN. NOHO YOTO .RAI YOTO.LAI MEHE .RIRI MEHE.MAKA OIR DUPDUPU KAN REN.KAKAI NALAA WAWAANEDI. KURU MEHE LAI MEHE. MAKROMOD LALAPA KOKALEDI KAKAI.NAMLOL,” tulis Rony Dahoklory dalam bahasa Meher (Kisar) di akun fesbuknya. Baru dua bulan Maahury menjabat Kasdam Pattimura.
Maahury menggantikan Brigjen TNI Semuel Hehakaya. Sebulan lalu Maahury pulang kampung dan kumpul “orang basudara” di rumah tua di Dusun Mesiapy, Desa Wonreli, Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku. Dua hari dia makan bersama orang Basudara di Kisar.
Lebih kurang 31 tahun baru Maahury melihat kampung halamannya. Saat beliau meningggal dunia, ada yang mengaitkan ini dengan “kekuatan-kekuatan lain”, tapi hidup dan mati adalah otoritas TUHAN Sang Pemberi Hidup.
Kita pasrahkan semua pada kehendak Sang Pencipta. Banyak kesan manis yang almarhum tanamkan menjadi “sungai inspirasi” bagi orang Kisar untuk membuktikan pada khalayak bahwa kita juga mampu berkontestasi dengan suku-suku lain di Indonesia. Orang Kisar juga bisa asal kita bersatu dan berkompetisi sehat dan tidak mengaitkan di luar profesionalitas.
Almarhum Stefanus Maahury sebelumnya menjabat Asisten Potensi Wilayah (Aspotwil) Kesatuan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Keskogabwilhan) III. Siapa sebenarnya Brigjen TNI Stefanus Maahury? Brigjen TNI Stefanus Maahury adalah pria berdarah Mesiapi, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Jenderal bintang satu TNI-AD ini dilahirkan di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pada 17 Mei 1965.
Stef atau Nus, begitu dia disapa, lahir di saat ayahnya Daniel Maahury masih bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaressi Komando Daerah Militer XV/Pattimura.
Setelah ayahnya meninggal dalam tugas di Piru pada 1972, Stef dan kakak-beradiknya diboyong ibundanya, Maria Pagora Maris ke Ambon, Maluku. Mereka tinggal di kawasan Tantui, Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau,Ambon.
Pendidikan dasar Stef tempuh di Sekolah Dasar Negeri 1 Hative Kecil dan lulus pada 1979. Dia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ambon di kawasan Belakang Soya,Ambon, dan dia lulus pada 1982. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Daniel Maahury (almarhum) dan Maria Pagora Maris (almarhumah) kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Ambon di Rumahtiga dan lulus pada 1985.
’Setelah lulus SMA saya langsung tes masuk Akabri dan lulus tahun 1985. Tiga tahun dalam pendidikan dan penggemblengan militer saya lulus dan kemudian saya dilantik tahun 1988,’’ kenang Stef kepada media online ini melalui saluran WA-nya, Minggu (27/2/2022).
Setelah dilantik menjadi perwira lulusan Akademi Militer, suami dari Sri Diani Krisniawati ini menjalani penugasan di sejumlah kesatuan TNI-AD.
Di antaranya Komandan Peleton hingga Komandan Kompi di Yonif 301/PKS Kodam III Siliwangi (1989-1998), Perwira Asisten Intelijen (Pasintel) Kodam Jambi (1998-2001), Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) Lampung Selatan (2001-2002), Komando Strategi Angkatan Darat (2003-2005), Komandan Detasemen Intelijen Daerah Militer (Dandeninteldam) III/Siliwangi (2005-2007), Komandan Distrik Militer (Dandim) Subang (2009), Wakil Asisten Intelijen Daerah Militer (Wasinteldam) III Siliwangi (2010-2012), Kepala Bagian Pengamanan (Kagabpam) Set Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI-AD (2012-2015), Direktur Utama Pengembangan (Dirutbang) Pusat Intelijen TNI-AD (Pusintelad) tahun 2015, Staf Ahli Pangdam XVII Cenderawasih (2015-2019), LO Darat Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III (2019), Inspektur Kogabwilhan III (Juni 2020) dan Asisten Potensi Wilayah (Aspotwil) Kesatuan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Keskogabwilhan) III (2021).
Saya bertugas di daerah operasi Timor Timur selama tiga kali dan juga bertugas di daerah operasi Papua selama dua kali,’’ urai Stef yang mengaku dirinya berasal ’matarumah Lakamau’ di Dusun Mesiapi (Katuhara Ruhun Mehiapi), Desa Wonreli, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten MBD,Maluku itu.
Stef mengaku bangga pada kedua orangtuanya yang sejak kecil mendidik dia dan empat saudaranya tentang pentingnya kerja keras, kejujuran dan keuletan. (Rony Samloy)
Discussion about this post