Referensimaluku.id.Ambon-Gerakan dan tindakan merusak nilai-nilai Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai dua pilar utama kebangsaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia kini telah masuk ke kesatrian militer. Sejumlah umat Kristen yang hendak beribadah Minggu (15/5/2022) pagi sekira pukul 08.30 waktu Ambon dilarang sejumlah Polisi Militer di Pos penjagaan masuk Pangkalan TNI Angkatan Udara di Desa Laga, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku.
Petugas melarang umat yang terdiri dari majelis jemaat berpakaian baniang dan kebaya hitam tanpa bersepatu dan ada yang menggunakan sendal bertali. Padahal, sudah sejak lama tradisi bergereja di Maluku di mana seorang penatua dan diaken tidak bersepatu jika beribadah Minggu atau ke Gereja.
“Alasan bapak-bapak tidak masuk akal. Hanya cari-cari alasan. Ini tradisi bergereja di GPM. Jangan Pakai alasan tidak masuk akal. Ini negara Pancasila,” protes umat saat berdebat dengan petugas. Sekalipun demikian petugas Polisi Militer tetap melarang masuk umat untuk beribadah Minggu. “Ini tanah kita. Kok kalian larang,” protes umat.
Sayangnya Komandan Lanud belum berhasil dikonfirmasi mengenai kebijakan intoleransi ini. (RM-07/RM-08)
Discussion about this post