Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Pemerhati Sosial,Ekonomi&Politik
Pertautan manusia dalam ikatan hati (heart bond), tentu bukan berasal dari Eros (Cupid) Dewa Cinta atau asmara dalam mitologi Yunani. Eros adalah anak dari Aphrodite (Venus). Kisah Eros dan Psyche berawal ketika ibunya Eros (Venus) menjadi iri terhadap Putri Psyche, yang begitu dicintai oleh rakyatnya, sehingga membuat mereka lupa untuk memuja Venus. Venus lalu memerintahkan Eros untuk membuat Psyche jatuh cinta kepada hal yang paling tidak menyenangkan di dunia.
Eros pun menuruti perintah ibunya. Ia lalu menyelinap ke kamar Psyche yang sedang tidur, untuk memanahnya dengan panah emas. Tiba-tiba, Psyche bangun dari tidurnya dan membuat Eros kaget dan terluka dengan anak panahnya sendiri dan akhirnya malah menjadi jatuh cinta kepada Psyche. Eros pun membatalkan misi dari ibunya untuk selanjutnya pulang untuk melaporkan kejadian tersebut. Venus menjadi marah saat mendengar laporan dari Eros dan mengutuk Psyche agar dijauhkan dari jodoh.
Mendengar kutukan ibunya kepada Psyche, Eros menjadi marah dan memutuskan untuk tidak menembakkan panah cintanya kepada siapapun. Tindakan Eros ini akhirnya membuat kuil Venus lambat laun menjadi jatuh. Setelah bertahun-tahun Eros tidak menembakkan panah asmaranya, dan membuat seisi bumi menjadi hampa tanpa cinta, membuat Venus meluluskan permintaan Eros yang menginginkan dicabutnya kutukan Venus kepada Psyche. Akhirnya, Eros pun menembakkan panah asmaranya kepada semua makhluk di bumi sehingga bumi pun kembali bergelora karena cinta.
Singkat cerita, Eros pun akhirnya menikah dengan Psyche dan dikaruniai seorang putri, yang bernama Voluptas (dewi kenikmatan seksual), atau Hedone dalam mitologi Yunani (yang artinya kesenangan). Psyche sendiri menjadi kekal dan diangkat menjadi salah satu dewi. Selain membuat banyak orang menjadi jatuh cinta, panah cinta Eros juga tidak luput untuk para dewa, termasuk dewa seperti Jupiter dan Apollo. Suatu ketika, Apollo mengejek kemampuan memanah Eros. Karena kesal dengan perbuatan Appolo, Eros pun membuat siasat, sebagai balasannya, Eros mengutuk Apollo dan memanahnya hingga ia jatuh cinta dengan seorang nimfa bernama Dafne, yang tak mau menjadi kekasih Apollo. Dafne akhirnya diubah menjadi pohon salam supaya dapat bebas dari cinta Apollo.
***
Begitu pula pertautan manusia dalam ikatan hati (heart bond), tidak juga berasal dari Yue Lao figur ternama dalam mitologi Cina yang bertindak sebagai pengawas dan pencari jodoh para pasangan, dimana paling dikenal karena benang merah takdir atau benang merah pasangan. Alkisah pada tahun Zhen-guan atau sekitar tahun 628 Masehi, ada seorang laki-laki berusia 20 tahunan bernama Wei Gu. Ia melakukan perjalanan sambil mencari jodoh. Dalam perjalanannya ia melihat seorang kakek tua yang sedang membaca buku di bawah bulan purnama.
Si kakek bilang ke Wei Gu kalau dia adalah dewa yang bertugas mengatur jodoh manusia, dan buku yang ia pegang adalah buku catatan perjodohan. Lalu Wei Gu menanyakan siapa gadis yang nanti akan jadi istrinya. Si kakek mengantar Wei Gu melihat jodohnya. Mereka memasuki sebuah pasar di kota Song-chen.
Ada seorang wanita buta penjual sayuran, wanita itu menggendong gadis kecil berumur tiga tahun. Saat Yue Lao mengatakan gadis kecil itu adalah jodohnya dan mereka telah terikat benang merah, Wei Gu malah kesal. Dia nggak suka dibilang berjodoh dengan anak kecil yang ibunya penjual sayur buta dan miskin. Wei Gu membayar seseorang buat membunuh gadis kecil itu, supaya nggak berjodoh dengannya.
Saat Wei Gu berusia 30 tahun dia menjadi Gubernur di kota Xiang-xhou, tapi sayangnya dia belum juga menikah. Hingga suatu hari, Wei Gu dijodohkan dengan putri dari seorang pejabat tinggi. Mereka pun menikah. Tapi ada yang bikin Wei Gu penasaran, istrinya nggak pernah mau membuka kain yang menutupi pundaknya. Ada apa ya?
Setelah didesak terus, akhirnya istrinya cerita kalau dia punya bekas luka di pundaknya. Istri Wei Gu juga bercerita soal asal-usul luka tersebut. Dulunya ia anak pejabat tinggi kota Song-cheng, namun karena orang tuanya meninggal ia diasuh oleh bibi penjual sayur. Suatu hari ada orang nggak dikenal yang menikam pundaknya, tapi nggak berhasil membunuhnya.
Mendengar masa lalu yang diceritakan istrinya, Wei Gu kaget banget. Wei Gu pun jadi percaya kalau kakek tua itu adalah dewa jodoh. Dia juga percaya tentang kekuatan benang merah jodoh. Wei Gu teringat ucapan si kakek, “Pria dan wanita yang kakinya telah terikat benang merah pasti akan menjadi suami istri selamanya.”
Dibalik kisah dalam mitologi Yunani dan Cina itu, sebenarnya pertautan hati antar sesama manusia (heart bond), berasal dari Allah SWT sebagai Sang Khalik sekaligus juga telah di takdirkan oleh Allah SWT Yang Maha Agung. Hal ini, sebagaimana ditegaskan Allah SWT pada Alqur’an Surat Maryam ayat 96 : إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ ٱلرَّحْمَٰنُ وُدًّا inna ladziina aamanuu wa’amiluu shshaalihaati sayaj’alu lahumu rrahmaanu wudda. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (dalamislam.com, tahupedia.com, 2019).
Discussion about this post