Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Pemerhati Sosial,Ekonomi&Politik
Referensimaluku.id,- Ambon –Dari sekian pulau (Island) yang ada di dunia dan padat penduduknya yakni, Mingingo Island yang terletak di Kenya, yang berada di kawasan Afrika Timur, dan Bungin Island yang terletak di Indonesia, yang berada di kawasan Asia Tenggara. Wilayah kedua pulau ini begitu kecil, dimana penduduknya pun padat. Hal ini dilihat dari inpastruktur rumah yang sangat mepet. Hingga wilayahnya pulaunya mengalami reklamasi, agar bisa menampung penduduknya yang memiliki mata pencahrian sebagai nelayan. Keunikan warganya rela tinggal berdesak-desakan, lantaran wilayahnya kaya akan ikan.
Mingingo Island yang terletak di Kenya, yang berada di kawasan Afrika Timur, Migingo adalah pulau terkecil di Afrika. Luasnya sekitar 2.000 meter persegi atau seluas setengah lapangan sepakbola. Pulau ini berjarak 324 Km dari Nairobi, ibu kota Kenya, dengan memiliki jumlah penduduk lebih lebih dari 500 orang yang tinggal di pulau mungil ini. Pulau Migingo berbentuk bulat dan tanahnya berbatu. Hampir tidak ada lahan kosong tersisa di pulau ini. Semuanya penuh oleh rumah-rumah penduduk yang saling berdempetan. Menyisakan jalanan selebar gang-gang kecil untuk lewat warga lalu lalang.
Pulau Migingo jadi menarik karena menjadi rebutan 2 negara, yaitu Kenya dan Uganda. Letaknya yang berada di atas Danau Victoria memang membuat 2 negara ini saling mengklaim teritori atas Pulau Migingo. Sempat bersitegang di tahun 2009, tapi akhirnya kedua negara (Kenya dan Uganda) sepakat membuat joint commission untuk mengatur pulau ini. Mereka sepakat bahwa kepentingan nelayan Migingo harus dijamin dan jadi prioritas. Hasil dari pulau ini yakni, ikan Nile Perch yang hasil tangkapannya di ekspor ke negara-negara di kawasan Eropa
Pulau Migingo memang ‘rumah yang nyaman’ bagi penduduk yang tinggal di sana. Mayoritas dari mereka berprofesi sebagai nelayan. Sisanya membuka bar, dan rumah pelacuran. Menjelang malam, wanita-wanita penghibur yang berasal dari 3 negara (Kenya, Tanzania dan Uganda) merapat ke Pulau Migingo. Konsumennya tentu saja para nelayan yang tinggal di sana. Di siang hari, para nelayan kembali bekerja mencari ikan di perairan Danau Victoria, danau terluas di Benua Afrika. Mereka menangkap ikan jenis nila merah (Lates niloticus) yang masih melimpah di danau tersebut. (https://www.detik.com 2018, https://kumparan.com 2018).
***
Pulau Bungin letaknya berada Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dijuluki sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau kecil ini dihuni oleh penduduk dari suku Bajo dan Bugis, yang berasal dari Pulau Selayar Sulawesi Selatan, yang sudah menetap puluhan tahun lampau, dengan mata pencahrian penduduknya sebagai nelayan. Profesi penduduknya sebagai nelayan , membuat mereka rela tinggal di pulau terpencil itu, agar melaut ke laut lepas untuk mencari ikan lebih mudah.
Pulau ini memiliki luas 8,5 hektar dengan jumlah penduduk 3.400 jiwa. Rata-rata di setiap tahunnya, bertambah 100 buah rumah baru di Pulau Bungin. Warga yang hendak membangun rumah baru, harus mereklamasi pulau dengan menguruk lautan dengan karang. Akibat bertambahnya rumah, ukuran Pulau Bungin pun semakin bertambah luas dari waktu ke waktu. Begitu pula akibat lahan yang terbatas, mengakibatkan 3 sampai dengan 4 keluarga berdiam dalam satu rumah.
Dampaknya para penduduknya tinggal berdesak-desakan di pulau mungi itu. Meskipun dijuluki pulau terpadat, penduduk Pulau Bungin tetap betah tinggal di sana. Mereka merasa hangat dan nyaman dan tak mau pindah ke pulau sebelah (daratan Sumbawa) yang masih kosong. Mereka berbeda dengan suku-suku lainnya di Sulawesi Selatan yang memilih merantau ke luar daerah mereha, untuk mengubah nasib mereka yang lebih baik lagi. Kondisi ini yang kemudian membuat pulau mungil itu begitu padat. https://www.kompas.com 2018, https://www.inews.id/ 2019, https://id.wikipedia.org 2020). (*)
Discussion about this post