Referensimaluku.Id. Ambon — Memasuki Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa jenjang Pendidikan Menengah berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri, sejumlah sekolah di jenjang tersebut di Ambon, Maluku, tengah menuju PTM.
Dua di antaranya Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Ambon dan SMP Kristen YPKPM Ambon.
Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Al- Fatah Ambon Muhammad Yamin Ipa kepada Referensimaluku.Id, di ruang kerjanya, Selasa (18/1/2022) mengatakan hasil pertemuan seluruh sekolah Madrasah di Kota Ambon beberap hari yang lalu ada semangat seluruh sekolah Madrasah untuk menerapkan dan melaksanakan PTM
“Dalam diskusi dengan tema duduk bacarita itu ada beberapa item yang menjadi catatan, yakni melakukan proses pembelajaran sesuai SKB Empat Menteri,” ujar Yamin.
“Seluruh Prokes kita sudah jaga. Dewan guru sudah tervaksin. Peralatan prokes sekolah sudah di siapkan termasuk SOP dalam penanganan Covid-19.
Kita meminta pihak Seksi Pendidikan Madrasah di masing -masing Kabupaten/ Kota dalam hal ini bagi Kota Ambon agar berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon untuk proses PTM tetap berjalan mengingat selama ini proses pembelajaran pakai sistem daring, dan ada beberapa orang tua murid minta kalau bisa ada PTM. Dalam rapat bersama orang tua pada saat penerimaan raport”.
“Selaku kepala madrasah saya merespons apa yang disampaikan para orangtua murid dan kalau orangtua inginkan hal tersebut ya kita tetap harus jalan. Tapi, kalau misalnya orangtua tidak mau anaknya tatap muka silakan, saya tidak memaksa,” imbuhnya.
Yamin menambahkan “Kami tetap menerima aspirasi para orangtua murid dalam proses pembelajaran, tapi dengan proses PTM terbatas”.
“Saya telah instruksikan Wakil Madrasah Kurikulum untuk mengatur schedule atau jadwal jam belajar yang memang sudah melebih enam jam dan mata pelajaran yang berikan pun hanya mata pelajaran yang sangat suptansi untuk bagaimana bapak dan ibu guru memberikannya”. tandasnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Sekolah Yayasana Pendidikan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Jeremias Batbual. “Kami sudah siapkan semua prokes baik itu dewan guru sudah tervaksin dan para siswa semua sudah tervaksin. Dan peralatan prokes pada sekolah kami sudau disiapkan termasuk SOP yang ada pada sekolah dalam penanganan Covid-19”.
“Jumlah siswa kita adalah 283 yang tervaksin dan 9 siswa tidak tervaksin karena kondisi kesehatan tidak baik. Kita melakukan proses pembelajaran itu dengan terbatas, yakni kita mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 08.35 itu jam pertama, jam kedua pukul 08.40 sampai pukul 09.15 dan waktu istirahat itu 10 menit. Kemudian kelas delapan itu masuk jam 09.25 menit karena masing- masing kelas sudah dibagi waktu sehingga waktu pembelajaran terbatas itu sampai jam 12.00”.
“Harapanya kita tetap berpatokan pada SKB 4 menteri tersebut, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik,” pungkas Batbual. (RM-04)
Discussion about this post