Referensimaluku.Id.Ambon- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang digelar sejak 26 September 2021 telah berakhir pada 15 Oktober lalu. Maluku hanya mampu memosisikan diri pada peringkat 21 dari 34 kontestan PON XX dengan mengoleksi lima emas, empat perak dan lima perunggu.
Sekalipun telah berakhir, namun bau tak sedap masih menyelimuti kontingen PON XX Maluku sepulang dari tanah Papua. Hingga kini belum dilakukan pembubaran kontingen PON XX oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku. Informasi yang diperoleh Referensimaluku.id dari sumber terpercaya menyebutkan ada masalah dengan pengadaan “training pack” merah untuk atlet dan pelatih Maluku ke PON.
“Training pack warna merah yang katong pakai itu terlalu kecil. Jadi mubazir karena tidak digunakan di Papua. Juga sempat ada logo “MI” sebelum ditutup logo Bank Maluku di dada sebelah kiri,” ungkap sumber kepada media online ini via ponselnya, Senin (25/10).
Sumber membeberkan akibat logo inisial salah satu pejabat Pemprov Maluku terjadi perdebatan di antara sejumlah pihak termasuk dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku. Awalnya proyek pengadaan “training pack” merah ditangani Dispora Maluku.
Namun karena perdebatan panjang menyebabkan seluruh urusan pengadaan “training pack” dan logo diserahkan ke Bank Maluku selaku pihak sponsor. “Yang punya proyek “training pack” merah itu Dispora Maluku, namun mengapa tiba-tiba dialihkan ke KONI Maluku dan Bank Maluku,” tutur sumber.
Secara Terpisah Kepala Dispora Maluku Sandi Wattimena mengakui anggaran hibah olahraga ditangani pihaknya, namun dana itu melalui Dokumen Pengalokasian Anggaran diserahkan ke KONI Maluku untuk dikelola. “Memang dana hibah itu diserahkan ke Dispora Maluku,tetapi kita serahkan semua melalui DPA ke KONI Maluku.
Jujur saja kita tidak dapat sepeser pun dari dana hibah tersebut,” tepisnya. Sandi menyatakan soal “training pack” pada awalnya pihaknya mengusulkan motif dan jumlah hanya untuk tiga atlet balap motor Maluku yang akan berlomba di PON XX Papua.
Tetapi karena masukan pihak Bank Maluku diusulkan pengadaan “training pack” untuk atlet-atlet di seluruh cabang olahraga lolos PON XX Papua. “Karena yang sponsor kontingen Maluku adalah Bank Maluku,makanya kita serahkan seluruhnya ke Bank Maluku.
Jadi pengadaan “training pack” merah dan hitam merupakan tanggung jawab KONI Maluku dan Bank Maluku,” kilahnya. Sandi menepis rumor yang menyebutkan ada logo inisial “MI” di “training pack” merah kontingen PON XX Maluku. “Tidak benar ada logo “MI” di training pack atlet Maluku.
Coba kalian lihat “training pack” yang digunakan wartawan Minggus Noya dan atlet Stani Suarlembit. Di situ hanya ada logo PON XX, Bank Maluku dan Siwalima,” tepisnya. (RM-01/RM-03)
Discussion about this post