Referensimaluku.id.Ambon- Sekalipun dalam pemberitaan media ini berjudul : ’’Katong Mau Pigi Tinju Ka Maeng Bola Kaki di Papua?’’ tidak menyebutkan identitas lengkap pelatih tinju Maluku persiapan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua, namun Agust Titaley merasa narasumber yang enggan menyebutkan identitasnya tersebut seakan-akan telah menyerang nama baiknya selaku pelatih kepala tim tinju Maluku persiapan ke PON XX Papua.
’’Bung Kamarudin (referensimaluku.id). Bung kasih naik informasi ini dari siapa dulu. Ini soal nama baik saya juga sebagai pelatih dan pelatih pertama. Katong mau bawa tim daerah lai tapi dikagetkan dengan berita macam begini. Beta baca berita media online ini dan beta konfirmasi di bung Rony (Samloy) kalau berita ini berita bagaimana ini. Katong siap-siap mau ke PON Papua, tapi baca berita begini jua tidak enak dinilai orang. Beta ini kan punya tugas hanya melatih dan katong siapkan atlet-atlet soal perkembangan mereka. Beta tidak mau campuri sampai ke soal makan dan soal segala macam, sebab itu bukan kewenangan beta untuk menjawab,’’ tepis Titaley kepada referensimaluku via ponselnya, Sabtu (4/9).
Titaley menyebutkan isu yang menyatakan peralatan tinju disimpan di rumahnya sangat tidak berdasar dan tendensius. ’’Berita media online ini juga singgung soal perlengkapan latihan dan peralatan tanding serta soal kami selaku pelatih ada simpan peralatan di rumah. Kalau soal peralatan cuma peralatan latihan dibeli KONI Maluku dan dikasih oleh mereka (KONI Maluku) untuk atlet latihan. Kalau memangnya ada (peralatan latihan) yang sudah rusak kita bisa ganti baru, tapi kan masing-masing dengan dia (atlet) punya peralatan’’.
’’Dibilang pelatih simpan perlengkapan di rumah sama saja dengan memfitnah orang. Beta ini cuma jaga nama baik saja. Beta bisa laporkan hal ini ke pihak berwajib. Siapa yang simpan peralatan di rumah. Itu kan fitnah. Coba kumpul anak-anak (atlet-atlet) lalu tanya mereka apa benar beta simpan peralatan di rumah. Beta sebagai pelatih punya tugas cumah kasih latihan. Jadi program yang diperintahkan Pengprov Pertina Maluku untuk siapkan program ke atlet itu yang beta jalankan dan laksanakan.’’.
Mengenai makanan yang tidak sesuai selera dan kebutuhan kalori atlet, kelit Titaley, semua diserahkan sepenuhnya ke atlet. ’’Kalau memangnya makanan tidak sesuai, ya mereka makan saja di rumah dan mereka bisa beli sendiri. Kan ada uang saku masing-masing. Kalau sampai soal makanan dan segala macam itu soal kewenangan Satgas. Soal lapor ke KONI Maluku itu tugas Satgas. Kita kan sebagai pelatih tidak tahu sampai ke sana. Kita tidak bisa sampaikan langsung ke KONI Maluku’’.
Tentang desakan pengunduran dirinya sebagai pelatih tinju Maluku karena terkesan cari aman, Titaley berdalih semua dikembalikan ke Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Maluku yang diketuai Ramly Umasugi.
’’Kemarin lagi saya mau diganti. Jujur saja saya ini tidak bawa diri saya untuk jadi pelatih. Saya ini ditunjuk oleh Pengprov Pertina Maluku dan tanggung jawab yang diberikan tetap saya jalankan. Saya dengan bung Teko Lewaherila kita dua sepakat dan kita dua jalankan program sama-sama. Sekarang beta tanya bapak Kamarudin saja, berita ini dari siapa’’.
’’Bung Kamarudin beta mohon, beta cuma tuntut nama baik saja, karena nanti sampai ke KONI Maluku nanti KONI Maluku menilai kalau kita tidak jalankan program, padahal semua program sudah jalan dan anak-anak sudah diberikan peralatan sesusai dengan kebutuhan mereka untuk berlatih. Kita minta peralatan dari KONI Maluku dan KONI Maluku kasih peralatan. Kita kasih buat mereka untuk latihan dan itu mereka pakai dan kita tidak pernah berkeinginan menyimpan peralatan-peralatan latihan tersebut. Saya juga bingung dibilang peralatan-peralatan latihan dan tarung disimpan di rumah saya. Itu sudah keterlaluan. Itu fitnah, dan saya bisa lapor ke polisi. Saya tadi sudah ketemu dengan Bung Rony (Samloy) dan mungkin Bung Rony (Samloy) sudah hubungi Bung Kamarudin ya. Bung Kamarudin saya bisa kenal dengan bung boleh ya. Kita bisa ketemu di mana’’.
Mengenai keluhan atlet-atlet yang resah karena training spack sepakbola berlogo Maluku Football Club (FC) diberikan ke atlet-atlet tinju, Titaley tak menampiknya. Dia hanya katakan apa yang diberikan sudah disesuaikan kemampuan anggaran daerah. ’’Apa yang sudah diberikan Pemerintah Daerah ya terima saja dan gunakan saja. Kita harus mengerti anggaran daerah ini,’’ elak Titaley. (Tim RM)
Discussion about this post