Referensimaluku.id.Ambon– Kebijakan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku Izack Tulalessy menunjuk wartawan-wartawan peliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua dinilai mayoritas jurnalis daerah ini terkesan sangat sepihak dan berbau nepotisme.
Sepihak lantaran penunjukkan wartawan-wartawan olahraga peliput Pekan Olahraga Nasional (PON) tidak melalui konsensus dengan seluruh pimpinan media massa, baik cetak, elektronik maupun online di wilayah ini agar melahirkan kebijakan yang profesional. Berbau nepotisme karena ada nama Delsi Muskitta dalam kontingen Maluku yang akan diberangkatkan ke PON XX 2021 Papua, sementara Muskitta bukan wartawan khusus olahraga. Izack sendiri diduga merupakan pengelola dan atau pimpinan media online tertentu di mana Delsi bekerja.
’’Ada banyak wartawan-wartawan senior yang memang bertipikal wartawan-wartawan olahraga yang tidak pernah dihubungi Izack (Tulalessy) untuk berunding dan menghasilkan kesepakatan soal kesempatan meliput PON XX Papua. Diduga semua dilakukan Izack atas dasar instruksi ketua umum KONI Maluku agar dirinya tidak mengakomodir wartawan-wartawan yang seringkali mengkritik kebijakan-kebijakan tidak pro olahraga pengurus KONI Maluku. Memangnya ini dana pribadi pengurus KONI Maluku atau anggaran hibah Maluku. Itu namanya tidak tahu malu,’’ kecam sejumlah wartawan kepada referensimaluku via ponselnya, Sabtu (4/9).
Mereka menuding Ketubid Humas KONI Maluku sengaja membangun dinding kepentingan kelompok namun mengabaikan profesionalitas dan proporsionalitas jurnalis yang dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. ’’Kalau memangnya keberangkatan ke PON XX Papua murni merupakan anggaran daerah, maka penunjukkan wartawan-wartawan olahraga peliput PON XX Papua harus profesional dan proporsional. Jangan yang bukan wartawan olahraga dimasukan dalam kontingen Maluku ke PON XX Papua karena mentang-mentang wartawan tersebut anak buah Ketubid Humas KONI Maluku di kantor,’’ kecam mereka.
Di bagian lain mereka mempertanyakan parameter utama penunjukan reporter Maluku Terkini.Com masuk rombongan jurnalis peliput PON XX Papua. ’’Yang kami pertanyakan apa parameter yang digunakan Ketubid Humas KONI Maluku menunjuk wartawan Maluku Terkini.Com atas nama Delsi Muskitta meliput PON XX Papua. Kalau dari jumlah pembaca atau pengunjung terbanyak, maka masih ada beberapa media online dengan jumlah pembaca atau pengunjung terbanyak yang layak diikutsertakan juga ke PON Papua. Lalu dasar apa Ketubid Humas KONI Maluku menunjuk anak buahnya sendiri masuk bagian jurnalis peliput PON XX Papua. Ini nepotisme namanya, dan tidak tahu malu buat teman-teman seprofesi,’’ kecam mereka.
Secara terpisah wartawan senior Maluku Din Kelilauw menyesalkan kebijakan pimpinan KONI Maluku yang tidak bijak menetapkan wartawan-wartawan olahraga peliput PON XX Papua. ’’Kalau menurut saya yang liput PON Papua itu harusnya wartawan olahraga. KONI Maluku harus bijak lihat ini,’’ ringkas mantan wartawan Suara Maluku. (Tim RM)
Discussion about this post