Referensimaluku.Id.Ambon-Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Maluku Sandi Wattimena memastikan pihaknya akan menjemput kedatangan Alvin Tehupeiory yang baru saja berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. “Saya belum tahu kapan Alvin tiba di Ambon. Saya akan cek itu. Prinsipnya kita pasti jemput dia supaya itu jadi motivasi bagi atlet-atlet yunior maupun atlet-atlet cabang lain yang akan tampil di PON XX Papua pada Oktober 2021 nanti,” kata Sandi kepada referensimaluku di ruang kerjanya, Senin (2/8/2021). Sandi menyatakan penjemputan Alvin harus dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku karena selain tampil membawa nama negara, mantan atlet pelajar Maluku itu merupakan aset daerah ini di cabang olahraga.

“Kita tak ingin apa yang pernah dialami La Memo sepulang dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016 terjadi tanpa penyambutan,” tegasnya. Di tempat terpisah Chairman Betasport Ikhsan Tualeka menyatakan meski belum sukses membawa pulang medali dari Lintasan Atletik Stadion Nasional pada Olimpiade Tokyo 2020, namun sprinter Indonesia asal Maluku Alvina Tehupeiory (26) layak diapresiasi pemangku kepentingan terkait, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku KONI Maluku.
“Hal ini penting, untuk memberikan pesan kepada generasi muda Maluku, bahwa bila berusaha dan menorehkan prestasi akan dihargai dan mendapat tempat istimewa,” tulis Ikhsan di laman fesbuknya sebagaimana dikutip referensimaluku, Senin (2/8) pagi. Dengan begitu, ulas Ikhsan, selain menjadi motivasi bagi sang atlet, juga merangsang para calon atlet dan atlet lainnya lebih berprestasi.
“Ini bukan soal tidak atau mendapat medali, tapi penampilan Alvina cukup mencuri perhatian. Padahal mantan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku itu bisa tampil di Olimpiade lewat jalur wild card, tapi dapat masuk peringkat ketiga heat pertama hingga lolos ke putaran pertama nomor lari 100 meter putri Olimpiade Tokyo 2020,” ujarnya.
Kembalinya Alvina ke Ambon dari Tokyo nanti, saran Ikhsan, perlu penjemputan khusus dan jamuan makan malam dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes). “Itu semacam cara memberikan pesan pada khalayak, tanpa medali pun, bila mau menunjukan penampilan terbaik, akan diapresiasi,” paparnya. Menurut Ikhsan, pencapaian Alvina harus diamplifikasi agar sosok sepertinya dapat menjadi role model bagi Milenial Maluku.
“Dapat berlomba satu heat dengan salah satu idolanya Elaine Thompson asal Jamaika yang akhirnya sukses menyabet emas di nomor lari 100 meter putri Olimpiade Tokyo 2020 dengan catatan waktu 10,61 sekaligus memecahkan Rekor Olimpiade bukan hanya menjadi pengalaman tersendiri bagi Alvina untuk dapat tingkatkan prestasi di masa datang, tapi juga adalah cerita yang menginspirasi banyak orang terutama milenial,” jabarnya.

Selain perlu ada penyambutan spesial. “Setelah ini KONI Mauku juga harus memberikan perhatian yang lebih baik buat Alvina dan sejumlah atlet lainnya yang akan mewakili Maluku di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober 2021”.
“Target Alvina meraih medali untuk Maluku di PON Papua harus bisa dicapai, termasuk dari cabor lainnya. Karena itu KONI Maluku harus makin profesional cara kerjanya, termasuk perlu ada kejelasan soal bonus, hal itu juga penting untuk memotivasi dan mendongkrak prestasi atlet Maluku di event olahraga antar daerah nanti”
“Keluhan Alvin yang diberitakan oleh media beberapa waktu lalu, terutama soal keadilan distribusi anggaran harus dievaluasi dan dialokasikan dengan lebih proporsional. Dalam event olahraga, atlet itu yang utama, sehingga harus jadi fokus perhatian atau dapat perlakuan istimewa ketimbang misalnya anggota Satuan Tugas (Satgas) PON XX Maluku”.
Ikhsan berujar mengurus olahraga itu mesti dengan tulus dan hati nurani. “Atlet yang susah payah latihan dari pagi hingga sore, kadang dengan peralatan dan kebutuhan latihan seadanya, harus mendapat perhatian lebih, bukan justru elemen lain yang bisa jadi adalah ‘para penggembira’”.
“Ke depan Pemprov Maluku dan KONI Maluku, dalam hal ini induk organisasi segera melakukan regenerasi agar nantinya lebih banyak lagi atlet-atlet Maluku yang berlaga di multievent olahraga macam Sea Games, Asian Games hingga Olimpiade”.
“Orang Maluku itu dikenal kuat, lincah, gesit dan atletis, prasyarat utama menjadi atlet. Regenerasi sudah saatnya dilakukan Pemprov dan pengurus KONI Maluku dengan menjaring anak-anak muda berbakat dan diberikan perhatian yang sungguh-sungguh, sepenuh hati, juga mengupayakan pendekatan sains untuk kejayaan Maluku di bidang olahraga,” tutupnya. (RM-03)
Discussion about this post