Referensimaluku.id, Ambon – Rangkap jabatan dilakoni Abraham Polnaya. Di satu sisi, Abraham melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai guru Aparatur Sipil Negara (ASN), dan di sisi lain Abraham melaksanakan peran sebagai Konsultan Perencanaan dalam pembangunan seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada dalam road map Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.
Ironisnya, informasi yang diperoleh Referensimaluku.id, Sabtu (1/11/2025) mengungkapkan saat ini Abraham tengah mengawasi proyek pembangunan SMK di Kabupaten Seram Bagian Timur bernilai proyek Rp 6,4 Miliar.
“Sudah lebih dari dua Minggu ini Pak Kepsek SMKN 4 Ambon tidak berada di tempat. Informasinya ada urus proyek SMK di SBT,” ungkap sejumlah orangtua SMKN 4 Ambon kepada media ini. Abraham Polnaya adalah Kepala SMKN 4 Ambon.
Dia hanya guru biasa tanpa jenjang karier tapi karena kedekatan dengan mantan penguasa otoriter Maluku lantas diangkat sebagai Kepala SMKN 4 Ambon.
Selama lebih kurang enam tahun tidak melaksanakan tugas secara maksimal tapi memakan gaji penuh setiap bulan. Barusan yang bersangkutan mengikuti tes calon kepsek tapi diduga tidak lulus. Sejauh ini orangtua siswa sekolah vokasi itu mengeluhkan ketidakhadiran kepsek di kala urusan administrasi siswa relatif mendesak.
“Mau jadi apa pendidikan di Maluku kalau kepala sekolah lebih sibuk urus proyek,” keluh sejumlah orangtua siswa SMKN 4 Ambon. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Dr Sarlota Singerin, M.Pd yang dikonfirmasi Referensimaluku.id, Sabtu (1/11) petang mengatakan masih mengevaluasi karena dirinya baru bertugas di instansi tersebut.
“Nanti saya cek dulu ya Bung sebab dana revitalisasi itu langsung dari pusat,” ringkasnya. Sementara itu Kepala SMKN 4 Ambon Abraham Polnaya yang dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. “Bu Rony (Samloy) maaf beta telepon tadi beta mau tanya saja bahwa terkait proyek pembangunan sekolah di SBT kalau bisa tahu sekolah apa Bu?. Itu tidak benar,” sahutnya. “Lalu soal menghambat proses di sekolah terkait orang tua yang datang ke sekolah untuk mengurus administrasi anak. Beta sudah klarifikasi dengan Pelaksana Harian yang bertugas. Tidak ada orang tua yang datang mengurus adminstrasi anak Bu,” timpalnya. (RM-02)










Discussion about this post