REFMAL.ID, Ambon — Menyambut Tahun Ajaran 2025/2026, SMA Negeri 2 Ambon menunjukkan kesiapan penuh, baik dari sisi infrastruktur pendidikan, tenaga pendidik, hingga mekanisme penerimaan peserta didik baru. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon, F.P. Soumokil, S.Pi., M.Pd menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga mutu layanan pendidikan di sekolah favorit ini.
Dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini, sekolah yang dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan menengah unggulan di Kota Ambon ini membuka kuota sebanyak 396 peserta didik, yang nantinya akan terbagi dalam 11 rombongan belajar (rombel). “Setiap rombel dirancang menampung maksimal 36 siswa.
Ini sebuah langkah yang dilakukan untuk menjamin efektivitas proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Ambon,” kata Soumokil kepada Referensimaluku.id di Ambon, Senin (30/6/2025).
“Kesiapan kami tidak hanya soal kuota atau fasilitas fisik, tapi juga sumber daya manusia. Saat ini, SMA Negeri 2 Ambon didukung oleh 86 tenaga pendidik, yang terdiri dari guru ASN, PPPK, hingga tenaga honorer.
Semuanya memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan tanggung jawab pendidikan,” tuturnya.
Lebih jauh, Soumokil memaparkan seluruh mekanisme penerimaan siswa baru tahun ini mengikuti aturan ketat yakni Petunjuk Teknis (Juknis) SPMB 2025 yang ditetapkan pemerintah.
“Ada empat jalur yang dibuka, dan masing-masing memiliki syarat yang sudah jelas diatur. Kami berkomitmen agar semua proses berlangsung transparan, akuntabel, dan tanpa hambatan. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya menjaga kredibilitas lembaga pendidikan ini,” ungkapnya.
Menurut Soumokil, proses penerimaan siswa baru bukan hanya kegiatan rutin tahunan, melainkan titik awal yang menentukan kualitas dan arah pembinaan peserta didik dalam tiga tahun ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Soumokil juga menyampaikan pesan mendalam kepada calon peserta didik yang akan bergabung. Ia menegaskan menjadi bagian dari SMA Negeri 2 Ambon bukan hanya soal keberuntungan, melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalani dengan kesadaran dan kedisiplinan tinggi.
“Para siswa harus sadar bahwa mereka datang ke sekolah ini bukan untuk sekadar hadir, tetapi untuk belajar, bertumbuh, dan menempa diri. Masuk ke SMA Negeri 2 Ambon adalah sebuah kepercayaan, dan itu harus dibalas dengan sikap yang bertanggung jawab terhadap proses belajar dan aturan yang berlaku di lembaga ini,” tegasnya.
Soumokil menekankan pentingnya sinergisitas antara sekolah dan orang tua. Baginya, pendidikan yang berhasil lahir dari kolaborasi erat antara dua pilar utama, rumah dan sekolah.
“Ketika orang tua menyerahkan anak-anak mereka kepada lembaga ini, maka tanggung jawab itu bukan hanya di pundak sekolah. Kami mengajak orang tua untuk aktif terlibat, membangun komunikasi dua arah yang konstruktif demi menciptakan lingkungan belajar yang suportif,” ujarnya.
Soumokil menambahkan bentuk partisipasi orang tua bisa hadir dalam banyak bentuk, mulai dari kehadiran dalam kegiatan sekolah, komunikasi rutin dengan wali kelas, hingga memberikan pendampingan moral dan akademik di rumah.
*Mewujudkan Generasi Masa Depan*
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen pada mutu pendidikan, SMA Negeri 2 Ambon siap mengarungi tahun ajaran baru dengan visi besar untuk mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, dan mampu bersaing dalam dinamika global yang terus berkembang.
“Kami tidak hanya ingin mencetak siswa yang pintar, tetapi juga yang beretika, berwawasan kebangsaan, dan siap menghadapi tantangan zaman. Pendidikan bukan semata-mata tentang nilai akademik, tetapi tentang membentuk manusia seutuhnya,” pungkas Soumokil. (RM-03)
Discussion about this post