REFMAL.ID, Ambon – Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia (PSSI) Maluku memastikan bahwa tim sepakbola Maluku yang menjuarai turnamen sepkabola Kuala Lumpur Cup Malaysia’s International Youth Football di Malaysia 29 April 2025 bukanlah Tim Nasional (Timnas) Pelajar Indonesia U-15. Hal ini ditegaskan Edy Tauran, Anggota Exco Asprov PSSI Maluku kepada pers di Ambon, Selasa (6/6).
Tauran melanjutkan, pemain Maluku yang mengikuti kejuaraan di Malaysia itu bergabung bernama Garuda Lampung City Fc yang COnya bernama Sapran Oktari. Mereka mendaftar di turnamen itu dengan nama klub Garuda Muda Indonesia, bukan Timnas Pelajar U-15 Indonesia.
“Pada prinsipnya kami tentu mengapresiasi hasil yang diraih oleh tim tersebut dengan meraih juara. Tapi, jangan bawa nama Timnas Pelajar Indonesia. Sebab, yang namanya Timnas itu pasti ada perwakilan pemain dari setiap provinsi di Indonesia, bukan pemain-pemainnya semua dari Maluku (14 pemain). Untuk masuk Timnas itu seleksi cukup ketat, ” tegasnya.
Kata Tuaran, kalau mereka bilang itu Timnas Pelajar U-15 Indonesia, mengapa turnamen itu tidak diketahui oleh PSSI Pusat maupun Asprov PSSI Maluku? Ini bukan soal suka atau tidak suka, tapi harus jujur kepada publik maupun pak gubernur terkait nama tim yang sebenarnya. Kalau bawa nama klub, itu tidak masalah, tapi ini kan catut nama Timnas Pelajar Indonesia.
“Kalau Timnas berarti itu hajatannya PSSI dan semuanya tanggungjawab PSSI, baik itu biaya tranportasi, konsumsi hingga penginapan. Tapi yang terjadi Asprov maupun PSSI Pusat tidak tahu soal turnamen tersebut. Jadi jangan bawa nama Timnas, itu salah dan mereka tidak jujur,” kesalnya.
Harusnya, tegas Tauran, mereka yang membawa adik-adik kita ke Malaysia dalam hal ini Rinto dan kawan-kawan bisa jujur bahwa tim yang bertanding di Malaysia itu bukan Timnas Pelajar U-15 Indonesia, tapi Tim Garuda sehingga publik Maluku bisa tahu yang sebenarnya.
“Intinya, tim yang berlaga dan juara di Kuala Lumpur (KL) Cup itu bukan Timnas Pelajar U-15 Indonesia melainkan Tim Garuda Muda yang CO-nya bernama Sapran Oktari. Jadi jangan bilang bahwa yang juara itu adalah Timnas Pelajar Indonesia. Itu tidak jujur dan tidak sportif, ” demikian Tauran.
Rinto Lewen, koordinator tim Maluku U-15 memaparkan, ada 14 pemain asal Maluku yang membela Timnas Pelajar Indonesia. Menurutnya, belasan pemain Maluku yang mengikuti turnamen di Malaysia berasal dari beberapa kabupaten di daerah ini.
“Harusnya tim itu gabungan dari setiap daerah, cuman di Maluku sudah memenuhi kuota pemain, maka semuanya satu tim dari Maluku mewakili Timnas Pelajar Indonesia,” singkat Ceo Maluku Soccer ini.
Sementara itu, Sapran Oktari, CO Garuda Lampung City menampik yang disampaikan Rinto. Sapran justeru membenarkan apa yang disampaikan Edy Tuaran. Menurutnya, pemain-pemain muda Maluku itu bergabung Garuda Lampung City FC karena mereka mendapat undangan untuk mengikuti turnamen di Malaysia pada 25 hingga 28 April lalu.
“Jadi Garuda Lampung City FC adalah event organizer untuk mengikuti KL CUP Malaysia 2025. Karena kami mendapat undangan untuk ikut kejuaraan di Malaysia, makanya kami daftar dengan nama Tim Garuda Muda Indonesia. Tim ini diisi oleh pelajar, termasuk dari Maluku yang dikoordinir oleh Rinto,” beber Sapran.
Sapran pun menegaskan bahwa, turnamen yang mereka ikuti itu bukan agendanya PSSI karena memang itu bukan Timnas Pelajar Indonesia U-15 melainkan klub yang namanya Garuda Muda Indonesia.
“Kegiatan ini bukan Timnas PSSI dan bukan Timnas Pelajar Kemenpora. Tim ini adalah Tim Garuda Muda Indonesia, kalau ada yang bilang itu Timnas Pelajar, itu diluar tanggungjawab saya,” tegasnya.
Diakhir perbincangan, Sapran juga berbicara terkait proses keberangkatan pemain ke Malaysia.
“Semua pemain yang bertolak ke Malaysia itu dibiayai oleh masing-masing orang tua atau mandiri. Jadi, tidak ada tanggungan pemerintah karena memang ajang KL Cup 2025 bukan agendanya PSSI. Jadi setiap pemain berangkat dengan biaya sendiri dari orang tua masing-masing,” demikian Sapran.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Hendrik, Lewerissa mengapresiasi keberhasilan Timnas Garuda U-15 asal Maluku karena berhasil menjuarai turnamen di Malaysia. Apresiasi tersebut disampaikan Lewerissa dalam acara ramah tamah bersama Tim Maluku di GIIA Maluku Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (29/4) malam lalu.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, saya mengucapkan terima kasih banyak atas capaian yang telah pelatih, manajer dan adik-adik telah ukir di Malaysia,” singkat Lewerissa.
Kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Provinsi Maluku, Sam Latuconsina juga mendorong agar pembinaan berjenjang harus berkolaborasi dengan cabang olahraga, sehingga bisa tetap terkoneksi dengan PSSI di tingkat Nasional.
“Sistem pembinaannya harus diatur baik-baik, memang KONI tidak bisa mengintervensi klub secara langsung, karena harus terlibat dengan cabang olahraga, baru dari cabang olahraga dibuat pembinaan,” ucapnya.
“Ke depannya bisa terkoneksi dengan PSSI Maluku dan bisa terkoneksi dengan PSSI Pusat, dan prestasi yang dicapai ini menunjukkan bahwa sepakbola di Maluku itu belum mati,” imbuh Latuconsina.
Rinto Lewen, CEO Maluku Soccer Academy memaparkan, ada 14 pemain yang mengikuti turnamen di Malaysia dan mereka berasal dari beberapa kabupaten.
“Harusnya tim itu gabungan dari etiap daerah, cuman di Maluku sudah memenuhi kuota pemain, maka semuanya satu tim dari Maluku mewakili timnas pelajar Garuda Muda indonesia,” singkatnya. (
Discussion about this post