REFMALID,-Ambon – Formatur Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO- HMI) Maluku – Malut memebrikan apresiasi kepada Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Maluku melalui Ditreskrimsus Polda Maluku dalam mengusut dugaan korupsi proyek pembangunan Daerah irigasi Waebubi di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) milik BWS Maluku, tahun anggaran 2017-2020.
Proyek yang dikerjakan PT Gunakarya Basuki KSO yang beralamat di Kecamatan Bula Barat, SBT terindikasi mangkrak. Padahal anggaran yang dilontrakan bernilai jumbo atau senilai Rp226,9 miliar, ungkap Formatur BADKO Maluku – Malut Poyo Sohilauw, Senin (22/4/2025).
Sohilauw menyebut penyelidikan kasus tersebut merupakan bentuk nyata keberpihakan Aparat Penegak Hukum terhadap upaya pemberantasan korupsi, serta langkah penting dalam menjaga integritas pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh negara.
“Kami menilai inisiatif APH dalam mengungkap indikasi penyimpangan pada proyek Daerah irigasi Waebubi adalah langkah progresif yang layak diapresiasi. Ini menjadi sinyal positif bahwa proses hukum tidak boleh berhenti hanya pada simbol, tetapi harus menyentuh akar persoalan,” tegasnya.
Menurutnya, proyek irigasi yang semestinya menjadi tumpuan masyarakat, khususnya para petani di wilayah SBT, tak boleh menjadi ladang bancakan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dia menegaskan, pembangunan yang dilandasi oleh niat baik tidak akan mencapai tujuan jika diwarnai dengan praktik korupsi.
“Pembangunan irigasi menyangkut langsung hajat hidup masyarakat. Ketika dana dikorupsi, bukan hanya pembangunan yang gagal, tapi juga harapan petani yang ikut dirampas,” tambahnya.
Formature BADKO HMI Maluku juga mendorong APH agar bekerja secara transparan, profesional, dan tidak pandang bulu dalam mengusut kasus ini. Ia juga mengajak elemen masyarakat, khususnya kalangan muda dan mahasiswa, untuk turut serta mengawal proses hukum yang berjalan.
“HMI akan terus bersikap kritis dan konstruktif. Kami percaya bahwa transparansi dan akuntabilitas harus menjadi fondasi utama dalam setiap pembangunan. Karenanya, kami siap mengawal proses ini hingga tuntas,”tandasnya.
Sebagaimana diketahui, proyek irigasi Waebubi yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah tersebut, kini tengah menjadi sorotan publik seiring dengan mencuatnya dugaan penyimpangan dalam proses pelaksanaannya.
Penyelidikan yang tengah dilakukan, diharapkan dapat membuka tabir persoalan secara terang-benderang dan memberi keadilan bagi masyarakat. RM-04)










Discussion about this post