REFMALID,-Ambon – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon resmi menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam rangka meningkatkan peran pemerintah untuk menjamin keamanan pangan di Kota Ambon.
MoU BPOM dan Pemkot Ambon bersama tiga program terpadu yakni Sadar Pangan Aman Sekolah (Sapa Sekolah), Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) yang disaksikan oleh Walikota Ambon Bodewin Wattimena dan Kepala Balai POM di Ambon Tamran Ismail. Kegiatan yang berlangsung di Aula Vlissingen Balai Kota Ambon, Selasa (15/4/2025).
Kepala Balai POM di Ambon Tamran Ismail mengatakan bahwa gerakan masyarakat hidup sehat dengan sadar pangan aman yaitu ada tiga program terpadu yang dilaksanakan oleh Balai POM di Ambon yakni sadar pangan aman sekolah (Sapa Sekolah), gerakan keamanan pangan desa (GKPD), dan pasar pangan aman berbasis komunitas (PPABK).
MoU ini dalam rangka meningkatkan peran serta pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjamin keamanan pangan di wilayah Kota Ambon.
Sesuai dengan Undang – Undang pangan dan juga peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2019 tentang keamanan pangan. Bahwa keamanan pangan itu merupakan satu hal yang fundamental bagi kita yang setiap hari kita konsumsi.
“Untuk pengawasan itu harus lintas sektor dan tidak bisa dilaksanakan oleh satu atau dua instansi sesuai dengan produknya”, ujar Tamran.
Secara garis besar pangan di atas juga pangan segar, pangan olahan dan pangan siap saji merupakan segar dari kementerian atau lembaga seperti pertanian, perikanan dan ketahanan pangan.
Kemudian pangan siap saji dari kementerian kesehatan dan pangan olahan besar itu dari Balai POM dan juga bisa dari rumah tangga dan juga di dinas kesehatan, ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan bahwa ada beberapa desa dan negeri di Kota Ambon dan sekolah baik SD,SMP, dan SMA termasuk juga pengelolaan pasar ikut serta dalam berperan untuk menjamin pangan aman kepada masyarakat.
Wattimena berharap pangan aman ini dia menjamin selain untuk kesehatan masyarakat tetapi juga dia membantu kita untuk upaya menurunkan menekankan stunting di Kota Ambon, harapnya.
“Saya rasa pangan bergizi dan aman termasuk program pemerintah lewat makanan bergizi gratis (MBG) adalah upaya untuk menjamin masyarakat bisa konsumsi makanan bergizi tetapi juga menjamin keamanan pangan itu sendiri”, ujarnya.
Ini semua dalam upaya kita untuk menciptakan Kota Ambon pangan aman di Indonesia itulah harapan kita.
“Jadi membutuhkan banyak pihak termasuk pemerintah Kota, Balai POM dan unsur – unsur yang lainnya”, ujarnya.
Saya rasa ini hal yang baik supaya kedepan ketahanan pangan aman dan stunting bisa kita wujudkan bersama.
Sementara untuk italase ini salah satu cara kita untuk menjamin keamanan pangan aman. Kalau dia jual terbuka disinggapi lalat, debuh dan lainnya, dia bisa membuat orang yang konsumsi kesehatan bisa terganggu.
Oleh karena itu, yang sudah di lakukan selama ini adalah lewat dinas Indag, Basnas Kota Ambon, dan kita lakukan untuk membagi penutup plastik dan juga italase – italase yang satu tingkat sampai dua tingkat sebagi media untuk masyarakat menjual makanan.
“Secara prodik kita melakukan pengawasan terhadap makanan di Kota Ambon termasuk hari – hari besar keagamaan nasional dan hari – hari biasa pun dilakukan supaya kalau bisa mengambil sampel menguji soal higienisnya makanan supaya menjamin pangan masyarakat”, terang Wattimena. (RM-04)
Discussion about this post