REFMALID,-Ambon- PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Pattimura Ambon mendukung kampanye “Earth Hour” tahun 2025 dengan melakukan pemadaman listrik di area bandara.
Earth Hour merupakan gerakan global yang mengajak individu, komunitas, pebisnis, dan pemerintah di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam mitigasi/mencegah perubahan iklim secara simbolis melalu aksi mematikan lampu dan alat elektronik selama 1 jam pukul 20.30 – 21.30 waktu setempat, setiap hari Sabtu di pekan terakhir bulan Maret setiap tahunnya
Salah satu upaya mitigasi pemanasan global atau Global Warning adalah hemat listrik. Hal ini yang akan dilakukan oleh Bandara Pattimura dalam mendukung upaya mengurangi dampak dari pemanasan global.
Selain pemadam listrik, ada beberapa kegiatan yang menjadi focus kampanye ‘EARTH HOUR’ tahun 2025 diantaranya mengurangi emisi kendaraan bermotor dan hemat air.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Pattimura Ambon, Shively Sanssouci mengatakan , Bandara Pattimura akan memberlakukan pemadaman listrik dimulai pukul 20.30 WIT sampai dengan 21.30 WIT di beberapa titik di bandara seperti kawasan perkantoran, pintu masuk terminal keberangkatan, ruang tunggu Bandara dan kedatangan serta di area mitra usaha
“Pelaksanaan kampanye global “Switch Off Earth Hour” 2025 dilaksanakan setelah jadwal penerbangan terakhir, dan kegiatan ini tidak mengganggu aktivitas operasional dan pelayanan di bandara karena dilakukan saat selesai operasional” dan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Angkasa Pura Indonesia untuk mengurangi pemanasan global, perubahan iklim guna mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik. Hal ini selaras dengan tujuan Injourney Airport menjadi pengelola Bandara berbasis lingkungan atau Green Airport” ujarnya.
“Earth Hour” merupakan momentum strategis untuk mengingatkan masyarakat bahwa saat ini telah terjadi banyak perubahan iklim dimana musim sudah tidak dapat diprediksi, sehingga dibutuhkan peran serta seluruh stakeholder terutama di kawasan bandara untuk melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan bumi,
Shively Sanssouci dalam rilisnya yang diterima Referensi Maluku.Id mengatakan “Kegiatan ini bertujuan memberi inspirasi dan memberdayakan individu, institusi bisnis, organisasi, dan pemerintah untuk mengambil tindakan nyata terhadap lingkungan alam. Selain itu Bandara Pattimura juga memberikan souvenir kepada pengguna jasa dan mengumpulkan tanda tangan (petisi) seluruh komunitas bandara sebagai dukungan terhadap gerakan Earth Hour.
Kita juga berupaya mengedukasi masyarakat serta menunjukan komitmen bahwa kita peduli dengan lingkungan hidup. Pemadaman lampu selama satu jam tentu membawa dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan,” ulasnya.
Dampak dari pemanasan global sangat berbahaya jika tidak dilakukan mitigasi sejak awal, peningkatan temperature bumi dan perubahan iklim, curah hujan dan cuaca yang tidak menentu serta perubahan lapisan ozon pada atmosfier bumi merupakan afek bagi kehidupan makhluk di bumi,
Earth Hour merupakan gerakan lingkungan yang diinisiasi WWF secara global, sebagai salah satu kampanye perubahan iklim “open source” pertama. Kampanye ini telah berkembang dari sebuah kegiatan simbolis di satu kota tahun 2007 ke gerakan lingkungan akar rumput terbesar di dunia yang mencakup lebih dari 7.000 kota dan 180 negara dan wilayah. (RM-08)
Discussion about this post